JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut serangan Ukraina di wilayah Kursk menewaskan 31 warga sipil dan melukai 256 orang pada 5 September.
Ukraina pada 6 Agustus melancarkan serangan asing terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia Kedua, menerobos perbatasan ke wilayah Kursk barat yang didukung oleh kawanan drone dan persenjataan berat, termasuk senjata buatan Barat.
Rusia mengatakan 131.000 warga sipil telah meninggalkan wilayah paling berbahaya di wilayah Kursk.
Sementara itu di sisi Ukraina, 16 warga sipil terluka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dalam serangan udara Rusia di Zaporizhzhia.
BACA JUGA:
Gubernur Zaporizhzhia Ivan Fedorov menyebutkan ada tujuh serangan udara Rusia ke kota dan distrik sekitarnya. Serangan merusak 13 gedung apartemen, lembaga pendidikan, mobil, garasi, dan tempat tinggal pribadi.
Tim penyelamat mengevakuasi warga dari beberapa gedung apartemen yang rusak, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina melalui Telegram dilansir Reuters, Senin, 23 September.
Kementerian mengatakan berdasarkan informasi awal, Rusia menggunakan bom udara berpemandu untuk menyerang Zaporizhzhia.