Bagikan:

JAKARTA - Mediator AS dan Arab mencapai beberapa kemajuan dalam upaya mereka untuk kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Tapi belum ada kesepakatan apa pun yang dihasilkan.

Saat perundingan berlanjut di Qatar, militer Israel melancarkan serangan di wilayah Gaza menewaskan 17 orang.

Qatar, AS, dan Mesir melakukan upaya besar untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran dalam konflik yang telah berlangsung selama 15 bulan tersebut dan membebaskan sisa sandera yang ditahan oleh kelompok Islam Hamas sebelum Presiden Joe Biden meninggalkan jabatannya.

Presiden terpilih Donald Trump telah memperingatkan akan ada "neraka yang harus dibayar", jika para sandera tidak dibebaskan pada saat pelantikannya pada 20 Januari.

Pada Kamis, 9 Januari, seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi mengatakan tidak adanya kesepakatan sejauh ini tidak berarti perundingan tidak menghasilkan apa-apa dan mengatakan ini adalah upaya paling serius sejauh ini untuk mencapai kesepakatan.

"Ada perundingan ekstensif, mediator dan negosiator membicarakan setiap kata dan setiap detail. Ada terobosan dalam mempersempit kesenjangan yang ada, namun belum ada kesepakatan," katanya kepada Reuters, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sebelumnay, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel Eden Bar-Tal mengatakan Israel berkomitmen penuh untuk mencapai kesepakatan untuk memulangkan sandera dari Gaza tetapi menghadapi hambatan dari Hamas.

Kedua belah pihak telah menemui jalan buntu selama setahun karena dua masalah utama. Hamas mengatakan mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa jika Israel setuju untuk mengakhiri perang dan menarik seluruh pasukannya dari Gaza. Israel mengatakan mereka tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dibubarkan dan semua sandera dibebaskan.