Keraguan Terhadap Anies Baswedan Bisa Merampungkan Semua Program RPJMD Sampai Akhir Jabatan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Di hadapan semua anak buahnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI untuk memastikan RPJMD 2017-2022 terlaksana. 

Hal ini disampaikan dalam sidang pleno Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2021 yang digelar secara virtual.

"Saya minta jajaran Bappeda untuk lakukan penyisiran atas semua program yang ada di dalam RPJMD, yang ada dalam KSD (kegiatan strategis daerah) dan memastikan bahwa pada 2022 semua sudah bisa tertunaikan hingga tuntas," kata Anies, beberapa waktu lalu.

Dalam Musrenbang ini, Anies meminta penyisiran program yang belum tuntas dilakukan dengan meminta masukan dari stakeholder terkait, baik pelaku langsung maupun regulator dari berbagai instansi.

"Dengan begitu, maka RPJMD yang diturunkan dalam KSD yang kemudian diturunkan ke rencana kerja pemerintah insyallah bisa benar-benar terlaksana dan kita bisa mencapai yang kita harapkan, yaitu Jakarta yang maju kotanya, bahagia warganya," ungkap Anies.

Namun, target Anies agar bisa menyelesaikan semua program diragukan. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono memperkirkan hanya 60 persen program akan bisa selesai sampai akhir masa jabatan Anies di DKI tahun 2022.

"Enggak mungkin RPJMD selesai di tahun 2022. Kalau tahun 2021-2022 digenjot, maksimal insyallah bisa 60 persen lah," kata Gembong saat dihubungi, Kamis, 15 April.

Bagaimana tidak. Gembong mengambil contoh tiga program besar yang tercantum dalam RPJMD, yakni rumah DP Rp0, OK OCE, dan normalisasi sungai.

Program rumah DP Rp0 minim realisasi. Berdasarkan data per tanggal 5 maret, rumah DP Rp0 di Pondok Kelapa baru terjual 599 unit dari 780 unit rumah yang disediakan. Dari minimnya realisasi, Anies tengah mengusulkan perubahan target hunian dari 232.214 unit menjadi 10.460 unit.

Normalisasi sungai yang sampai saat ini belum terlaksana. Pemerintah pusat belum bisa melakukan konstruksi normalisasi Sungai Ciliwung karena Pemprov DKI tak kunjung membebaskan lahan pemukiman warga di sekitarnya.

"Soal banjir, memang selama 3 tahun Pak Anies apakah sudah sentuh banjir? Kan belum. Hanya pembangunan drainase vertikal (sumur resapan) aja," ungkap dia.

Kemudian, program OK OCE yang saat ini tidak berjalan selepas mantan Wagub DKI Sandiaga Uno mengundurkan diri dari jabatannya. "Targetnya 200 ribu wirausaha baru dari program OK OCE. Tapi, karena OK OCE rohnya ada di Sandi, ya sekarang hilang," ujar dia.

"Saya tagih tiga program itu saja dulu. Kalau itu diselesaikan Pak Anies, saya acungkan empat jempol. Dua jempol kaki, dua jempol tangan," lanjutnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra, M Taufik juga tidak yakin Anies dapat menuntaskan program dalam RPJMD. 

Namun, ia memaklumi karena adanya pandemi COVID-19 yang mengharuskan sejumlah program pembangunan tertunda karena anggarannya dialihkan ke penanganan pandemi. Oleh sebab itu, ia tetap meminta Anies tuntaskan program yang bisa dikejar.

"Beberapa program ya harus dituntaskan. Karena ini kan terganggu dengan penanganan COVID-19. Ya, maksimalkan lah," ujar Taufik.