Bagikan:

JAKARTA - Jerman mengatakan pihaknya berencana memberikan bantuan senilai 60 juta euro (62,70 juta dollar AS) di Suriah untuk meningkatkan pendidikan, hak-hak perempuan dan bidang lainnya setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad.

Menteri Pembangunan Jerman Svenja Schulze mengatakan “jendela bersejarah” telah terbuka sejak pemberontak menguasai Damaskus pada 8 Desember, memaksa Assad melarikan diri  dan mengakhiri pemerintahan keluarganya yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

“Apa yang akan terjadi selanjutnya belum diputuskan. Namun peluang untuk perkembangan positif masih ada dan kita sekarang harus melakukan segala yang kita bisa untuk mendukungnya,” katanya dilansir Reuters, Senin, 30 Desember.

Sekitar separuh proyek difokuskan pada pendidikan dengan 25 juta euro disalurkan ke badan anak-anak PBB, UNICEF, dan 6 juta euro untuk kelompok bantuan Arche Nova, yang mengelola sekolah untuk sekitar 3.000 anak.

“Kami telah merumuskan harapan kami dengan jelas: sistem pendidikan yang bebas dari ideologi, diskriminasi dan eksklusi,” kata Schulze.

Sebanyak 19 juta euro lainnya akan disalurkan ke badan pembangunan PBB UNDP, LSM Suriah akan menerima 7 juta euro, dan 3 juta euro akan disalurkan ke dana khusus PBB yang mendukung kelompok perempuan Suriah.

Semua proyek akan dijalankan melalui organisasi non-pemerintah dan lembaga bantuan PBB, bukan melalui otoritas baru Suriah.