Borong Helikopter Chinook, Armada Helikopter Jerman Bakal Jadi yang Terbesar ke-2 NATO Setelah AS
Ilustrasi helikopter Chinook. (Wikimedia Commons/82nd Combat Aviation Brigade/Capt. Adan Cazarez)

Bagikan:

JAKARTA - Jerman akan menjadi negara dengan armada helikopter terbesar ke dua dalam aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), hanya kalah dari Amerika Serikat, kata kepala angkatan udara negara itu.

Kepala Angkatan Udara Jerman Letnan Jenderal Ingo Gerhartz mengatakan itu, setelah Jerman memutuskan untuk memborong 60 helikopter Chinook. Pembelian itu termasuk paket pendukung yang dibutuhkan hingga senilai 8 miliar euro atau sekitar Rp33.494.937.200.

Rinciannya, 6,27 miliar euro untuk pembelian helikopter, 700 juta euro untuk servis, 240 juta euro untuk kontrak nasional dan 750 juta euro untuk infrastruktur.

"Kami akan menjadi negara dengan jumlah helikopter terbesar kedua di NATO setelah AS," kata Letjen Gerhartz, seperti melansir Reuters dari RND 11 Agustus.

Hampir 50 helikopter Chinook akan ditempatkan di situs Holzdorf/Schoenewalde di Jerman timur, tempat 1.000 tentara tambahan juga akan ditempatkan, tambah Gerhartz.

"Situs Schoenewalde akan memainkan peran kunci yang unik bagi Angkatan Udara, seluruh Bundeswehr dan keamanan Jerman," tandasnya.

Pembelian ini dimaksudkan untuk menggantikan armada helikopter CH-53 Jerman yang sudah tua, dengan anggaran awal sekitar 6 miliar euro.

Diketahui, Angkatan Udara Kerajaan Inggris saat ini merupakan operator Chinook terbesar kedua, seperti dikutip dari Frontier India.

Armada Angkatan Udara Kerajaan Inggris akan berkurang dari jumlah saat ini yang terdiri dari enam puluh badan pesawat menjadi sekitar lima puluh satu.

Di belakang Inggris, Korea Selatan saat ini merupakan operator helikopter Chinook terbesar ketiga dan memiliki sekitar 43 pesawat.

Setelah tahun 2027, helikopter CH-47F Block I Chinook tidak akan lagi diproduksi atau dikirim, tetapi pekerjaan untuk meningkatkan kemampuan Chinook akan dilanjutkan dengan program H-47 Block II.