AS Jual 18 Helikopter Perang Plus Mesin Cadangan, GPS dan Senjata ke Israel Senilai Rp48,8 Triliun
Israel lebih memilih Helikopter Sikorsky CH-53K King Stallion dibanding CH-4 Chinook. (Wikimedia Commons/U.S. Marine Corps/Lance Cpl. Molly Hampton)

Bagikan:

JAKARTA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan 18 unit helikopter perang Sikorsky CH-53K King Stallion ke Israel untuk menggantikan CH-53 Yasurs yang sudah tua.

Kesepakatan penjualan helikopter jenis angkut berat ini meliputi 60 mesin T408-GE-400, 36 GPS/Sistem Navigasi Inersia (EGI) tertanam dengan Modul Ketersediaan Selektif/Anti-Spoofing (SAASM) hingga senapan mesin kaliber 50 GAU-21.

Mengutip The Jerusalem Post 31 Juli, kontraktor utama adalah Lockheed Martin Global dan General Electric Company. Nilai penjualan ini diperkirakan mencapai 3,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp48.862.420.000.000

"Amerika Serikat berkomitmen untuk keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap," sebut Departemen Luar Negeri.

sikorsky
Ilustrasi Helikopter Sikorsky CH-53K King Stallion. (Wikimedia Commons/Matti Blume)

"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Israel untuk mengangkut kendaraan lapis baja, personel dan peralatan untuk mendukung operasi terdistribusi. Israel akan menggunakan kemampuan yang ditingkatkan sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan tanah airnya," tambah pernyataan itu.

Februari lalu, Israel mengumumkan rencana pembelian satu skuadron CH-53K dibanding Boeing CH-47 Chinook untuk menggantikan armada helikopter Yasur di Pangkalan Udara Tel Nof.

Pertama kali digunakan oleh IAF pada tahun 1969, Yasur adalah helikopter utama angkatan udara yang digunakan untuk mengangkut tentara dan peralatan. Helikopter tersebut telah mengambil bagian dalam berbagai misi, termasuk operasi rahasia serta misi pencarian dan penyelamatan.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, CH-53K telah 'disesuaikan' dengan persyaratan operasional Angkatan Udara. Menurutnya, keputusan untuk membeli CH-53k merupakan langkah signifikan dalam membangun kemampuan IDF.

sikorsky
Ilustrasi Helikopter Sikorsky CH-53K King Stallion mengangkut kendaraan perang. (Wikimedia Commons/US Navy)

"Ini juga penting untuk kemampuan IDF untuk melakukan berbagai kegiatan operasional. Keputusan itu dibuat setelah penilaian profesional yang mencakup penerbangan uji di semua pesawat yang diusulkan, serta pemeriksaan menyeluruh. dari berbagai alternatif dalam hal rekayasa, teknologi, pemeliharaan, dan pertimbangan lainnya," papar Benny Gantz.

Untuk diketahui, CH-53K King Stallion ditenagai oleh tiga mesin yang memberikan kecepatan jelajah 261 kilometer per jam dan jangkauan 852 kilometer (530 mil). Dioperasikan oleh 5 awak, termasuk 2 pilot dan awak tempur 3 penembak, dilengkapi dengan senjata pertahanan diri dan perlindungan balistik. Helikopter ini juga memiliki kursi yang layak untuk tabrakan dan roda pendarat yang dapat ditarik, meningkatkan kemampuan bertahan pesawat dan kru secara signifikan.

Tangki bahan bakar juga telah dirancang untuk memiliki gas lembam yang dipompa ke dalamnya alih-alih membiarkan oksigen menumpuk di dalam, memberi mereka kemungkinan yang lebih baik untuk bertahan hidup jika terkena proyektil yang masuk.

Selain itu, CH-53K dilengkapi dengan avionik fly-by-wire digital, dengan tampilan penerbangan dan navigasi yang terintegrasi penuh, sistem diagnostik mekanis yang memberi tahu kru pemeliharaan saat suku cadang perlu diganti, hingga mampu membawa tiga kali lipat jumlah kargo yang dapat dibawa helikopter sebelumnya.