Sudah Divaksin Sinovac 2 Kali, Legislator PAN Mau Disuntik Vaksin Nusantara?
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, akhirnya ikut bergabung bersama puluhan anggota DPR lainnya mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Rabu, 15 April.

Saleh mengatakan, tujuannya datang ke RSPAD untuk mengikuti prosesi vaksinasi dengan menggunakan vaksin Nusantara. Sebab menurutnya, minat terhadap vaksin besutan mantan Menkes Terawan Putranto itu ternyata sangat tinggi. Terbukti dengan antrian panjang yang ada.

"Kata pihak RSPAD, banyak yang mau divaksin. Tetapi mereka batasi. Mereka masih fokus pada studi dan penelitian yang dilaksanakan," ujar Saleh di Jakarta, Rabu, 15 April.

Anggota Komisi IX DPR itu mengaku memiliki sejumlah alasan mengapa akhirnya bersedia divaksin menggunakan vaksin Nusantara. Pertama, dirinya sudah berdiskusi dengan para penelitinya, baik peneliti asal Indonesia, maupun peneliti asal AS. 

"Saya mendapatkan penjelasan utuh terkait vaksin Nusantara ini. Dan saya percaya bahwa vaksinasi ini sangat baik dan efektif dalam rangka meningkatkan imunitas," jelas anggota DPR yang sudah disuntikkan dua kali vaksin Sinovac itu. 

Kedua, dia juga sudah berbicara dengan orang-orang yang pernah divaksin dengan vaksin Nusantara. Menurut mereka, vaksin ini dapat dikatakan tidak memiliki efek samping sementara efektivitasnya sangat baik. 

"Setelah divaksin, mereka mengukur tingkat imunitas mereka. Terbukti, tingkat imunitas mereka naik cukup tinggi. Mereka lalu merekomendasikan vaksin ini kepada orang lain, termasuk kepada saya," ungkap legislator dapil Sumatera Utara II itu.

Ketiga, Saleh melihat bahwa vaksin Nusantara sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi, presiden Jokowi sudah meminta agar Indonesia mengutamakan produk dalam negeri. 

"Nah, vaksin nusantara ini harus menjadi salah satu contoh produk dalam negeri yang perlu mendapatkan dukungan dan perhatian pemerintah," kata politkus PAN itu.

Keempat, vaksinasi dengan vaksin Nusantara ini dilakukan terbatas. Karena itu, tidak melanggar ketentuan apa pun. Saleh berharap dengan melakukan vaksinasi ini, BPOM akan lebih mudah memberikan berbagai macam izin yang dibutuhkan.

"Kita berani jadi contoh. Berani untuk divaksin lebih awal. Saya melihat, para peneliti dan dokter-dokter yang bertugas semuanya ikhlas. Tidak ada muatan politik sedikit pun," kata wakil ketua MKD DPR itu.

Kelima, dirinya meyakini bahwa kedaulatan dan kemandirian Indonesia dapat terjamin dalam bidang kesehatan dan pengobatan.

"Saya yakin, momentum COVID-19 bisa menjadi pintu masuk. Sekarang kan kita masih tergantung negara lain. Ketika diembargo, program vaksinasi kita langsung terganggu. Setidaknya, mengganggu jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Disitu pentingnya kemandirian dan kedaulatan tersebut," tandas Saleh Daulay.

Sebelumnya, Saleh mengaku tidak mengetahui kedatangan komisi kesehatan DPR ke RSPAD pada pukul 10.00 WIB hari ini secara sukarela disuntik vaksin Nusantara dalam uji klinis fase II ataukah hanya mengontrol jalannya pengembangan vaksin besutan mantan Menkes Terawan Putranto itu. Dia mengatakan baru membaca informasi dari media.

Akan tetapi, Saleh mengungkapkan rencana ke RSPAD sudah ada pembahasan dalam komisi untuk keperluan tersebut. Dikarenakan sudah dua kali disuntikkan vaksin Sinovac maka ia tidak ikut dalam rombongan ke RSPAD.

"Saya diajak tapi sudah pernah vaksin Sinovac dua kali," ungkapnya.

Namun, beberapa waktu kemudian Saleh terlihat hadir di RSPAD untuk mengikuti proses pengambilan sampel darah sebagai tahap lanjutan uji klinis vaksin Nusantara.