Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay membenarkan beberapa rekannya di komisi akan mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu, 14 April. 

Akan tetapi, dia tidak mengetahui secara pasti, apakah kedatangan komisi kesehatan DPR ke RSPAD pada pukul 10.00 WIB ini untuk kesukarelaan disuntik vaksin Nusantara dalam uji klinis fase II ataukah hanya mengontrol jalannya pengembangan vaksin besutan mantan Menkes Terawan Putranto itu.

"Saya tidak tahu, bukan saya promotornya," ujar Saleh dikonfirmasi VOI, Rabu, 14 April.

Saleh mengaku sudah ada pembahasan dalam komisi untuk keperluan tersebut. Namun karena sudah dua kali disuntikkan vaksin Sinovac maka ia tidak ikut dalam rombongan ke RSPAD.

"Saya diajak tapi sudah pernah vaksin Sinovac dua kali," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengatakan, dirinya dan sejumlah anggota dewan akan menerima suntik vaksin Nusantara dalam uji klinis fase II di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, hari ini.

"Besok (Rabu) itu saya dan anggota Komisi IX sebagian dan komisi lain, kami disuntik vaksin Nusantara divaksin di RSPAD besok pagi. Pimpinan DPR kemungkinkan ada yang ikut, barusan saya bicara dengan Pak Terawan (pelopor vaksin Nusantara)," kata Melki, Selasa, 13 April.

Melki menambahkan, penelitian vaksin Nusantara terhenti karena belum mendapatkan izin uji klinis fase II oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut dia, para tim peneliti vaksin Nusantara telah menyesuaikan pengembangan vaksin dengan rekomendasi dari BPOM.

"Dan sudah peneliti lakukan penyesuaian, sudah pernah diterapkan perbaikan seperti yang dicatatkan BPOM dan karena BPOM hanya memberikan semacam catatan rekomendasi, dan penelitiannya tetap berjalan," katanya.