Bagikan:

JAKARTA - Kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon mengirim sejumlah kecil "pasukan pengawas" dari Lebanon ke Suriah untuk membantu mencegah pejuang anti-pemerintah merebut kota strategis Homs.

“Homs tidak boleh jatuh,” salah satu sumber mengatakan kepada Reuters, Sabtu, 7 Desember.

Sumber itu menyebut perwira senior dikerahkan semalam untuk mengawasi beberapa pejuang Hizbullah yang telah berada di Suriah dekat perbatasan dengan Lebanon selama bertahun-tahun.

Seorang perwira militer Suriah dan dua pejabat regional yang dekat dengan Teheran juga mengatakan kepada Reuters, pasukan elite Hizbullah telah menyeberang dari Lebanon dan mengambil posisi di Homs.

Langkah ini mencerminkan perombakan dramatis di medan perang Suriah sejak Senin, ketika sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengatakan Hizbullah tidak berniat untuk mengerahkan pasukannya ke Suriah untuk saat ini.

Pada saat itu, gerakan pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham, mantan afiliasi Al-Qaeda, telah merebut kota Aleppo di Suriah utara. Namun pada Kamis, mereka merebut Hama/Hamat – kota di pusat Suriah – dan menyerang Homs.

Homs, provinsi terbesar di Suriah, berbatasan dengan Lebanon, Irak, dan Yordania dan menawarkan rute transportasi utama bagi Iran untuk membawa peralatan militer ke Hizbullah di Lebanon. Sumber keamanan Lebanon mengatakan Homs penting sebagai “waduk” bagi Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya yang didukung Iran.

Kehilangan kota Homs akan mengisolasi ibu kota Damaskus dari benteng pertahanan pemerintah Suriah di wilayah barat.

Para pejabat Barat mengatakan kepada Reuters para pejuang Hizbullah khawatir mereka akan diserang oleh Israel jika mereka dikerahkan ke Suriah.

Hizbullah dan Israel saling baku tembak di perbatasan selatan Lebanon selama hampir satu tahun dalam permusuhan yang dipicu oleh perang Gaza, sebelum Israel melancarkan serangan pada September, menewaskan sebagian besar pemimpin tertinggi Hizbullah.

Pertempuran tersebut berakhir dengan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 27 November, hari yang sama ketika serangan pemberontak di Suriah dimulai.