JAKARTA - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia dapat menempatkan rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik barunya di wilayah sekutunya Belarus pada paruh kedua tahun depan.
Putin menanggapi permintaan rekannya dari Belarusia Alexander Lukashenko pada pertemuan puncak di Minsk, di mana kedua pemimpin menandatangani pakta pertahanan bersama.
“Mengenai kemungkinan penggelaran senjata yang, sejujurnya, tangguh seperti Oreshnik di wilayah Belarus, karena hari ini kita telah menandatangani perjanjian tentang jaminan keamanan dengan menggunakan semua kekuatan dan sarana yang tersedia, saya mempertimbangkan penempatan sistem seperti Oreshnik di wilayah Republik Belarus menjadi layak,” kata Putin dilansir Reuters, Jumat, 6 Desember.
“Saya pikir hal ini akan menjadi mungkin pada paruh kedua tahun depan, seiring dengan meningkatnya produksi serial sistem ini di Rusia dan ketika sistem rudal ini memasuki layanan dengan kekuatan strategis Rusia,” sambung Putin.
Rusia menembakkan Oreshnik ke kota di Ukraina bulan lalu dalam apa yang digambarkan Putin sebagai uji coba pertama senjata tersebut dalam kondisi pertempuran.
Putin mengklaim senjata ini mustahil untuk dicegat, Rudal Oreshnik memiliki kekuatan destruktif yang sebanding dengan senjata nuklir, bahkan ketika dilengkapi dengan hulu ledak konvensional.
Beberapa pakar Barat skeptis terhadap klaim Putin atas rudal tersebut, yang menurut mereka didasarkan pada sistem yang pernah diuji Rusia sebagai senjata antarbenua sebelum menghentikan pengembangannya.
Putin mengatakan kepada Lukashenko Belarusia akan menentukan target Oreshnik berdasarkan wilayahnya.
Kedua pria tersebut bertemu di ibu kota Belarusia pada Jumat untuk memperingati 25 tahun Union State, persatuan tanpa batas dan aliansi antara negara-negara bekas republik Soviet.
BACA JUGA:
Senjata nuklir ditarik dari Belarus setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, namun Putin mengumumkan tahun lalu Rusia menempatkan rudal nuklir taktis di sana sebagai penangkal terhadap Barat.
Lukashenko, yang berkuasa di Belarus sejak tahun 1994, mengatakan pada bulan Oktober bahwa setiap penggunaan senjata nuklir Rusia yang sekarang digunakan di Belarus akan memerlukan persetujuan pribadinya.