JAKARTA - Pemberontak Suriah sudah masuk Damaskus dan merobohkan patung Basshar Al Assad di Istana Presiden.
Pemberontak Suriah terus maju dengan cepat pada Sabtu, 7 Desember 2024, waktu setempat. Mereka telah merebut kota-kota penting sebelum menyambangi Istana Presiden Bashar Al Assad.
Mereka mulai menyerang dari selatan, kini mengklaim menguasai pinggiran selatan Darayya di ibu kota saat mereka semakin dekat untuk menggulingkan diktator tersebut.
Kemajuan cepat pemberontak terus berlanjut dengan kota-kota penting, kota kecil, dan kini sebagian ibu kota jatuh pada Sabtu.
Sebuah patung ayah Assad, Hafez, telah dirobohkan di pinggiran timur Jaramana. Hal itu diketahui dari sebuah rekaman video di media sosial yang sudah tersebar luas.
Dalam laporan Wall Street Journal, keluarga Assad telah melarikan diri ke Rusia dan Mesir serta meminta untuk membentuk pemerintahan di pengasingan.
Ini adalah pertama kalinya Assad menghadapi tantangan militer di Damaskus sejak 2018 dan terjadi saat pasukannya tampaknya mulai meninggalkan rezim tersebut.
BACA JUGA:
Pemberontak yang didukung kelompok Islamis Turki Hayat Tahrir al-Sham (HST) dan sekutunya melancarkan serangan terhadap pemerintahan Assad dari sudut barat laut negara tersebut minggu lalu.
Namun, pemberontak selatan, yang dikenal sebagai Ruang Operasi Selatan (Southern Operatons Room), bangkit pada saat yang sama dan menyerang ke utara dalam serangan terkoordinasi.
Kota-kota di selatan telah diserahkan kepada pemberontak lokal selama beberapa hari terakhir saat pasukan rezim mundur ke Damaskus.
Diktator Suriah, Bashar Al Assad, yang menggunakan gas saraf pada rakyatnya sendiri pada 2013, terus menguasai sebagian wilayah barat dan tengah Suriah.
Namun, hal itu mungkin tidak menjadi masalah jika Assad diusir dari Damaskus, ditangkap, atau diadili oleh pemberontak.
Militan selatan merebut kota besar selatan Daraa pada Jumat, 6 Desember 2024, malam waktu setempat dan membiarkan pasukan pemerintah mundur kembali ke Damaskus.
Kemarin dan hari ini para pemberontak tersebut terus merebut desa-desa dan kota-kota kecil di jalan menuju ibu kota sementara pasukan pemerintah mundur.
Sekitar 2.000 tentara Assad melarikan diri melintasi perbatasan ke Irak.
Para pemberontak kini menguasai perbatasan Suriah dengan Israel dan hampir seluruh wilayah barat daya negara itu.
Para pemberontak selatan mengklaim juga menguasai sejumlah kota di pedesaan Damaskus.
Sebelumnya, militer Suriah mengatakan bahwa mereka sedang melakukan reposisi di selatan, tanpa mengakui kerugian teritorial, dan membantah bahwa mereka menarik diri dari wilayah dekat Damaskus.
"Pasukan kami yang beroperasi di Daraa dan as-Suwayda melakukan pengerahan ulang, reposisi, dan membangun pertahanan serta keamanan yang kuat dan kohesif di arah itu," bunyi pernyataan militer Suriah.
Namun, pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia) mengatakan bahwa seluruh wilayah sekitar Damaskus telah menyaksikan penarikan pasukan rezim.
Militer Suriah telah membantah klaim tentang penarikan pasukan di sekitar Damaskus.
Seorang juru bicara menyebut klaim tersebut sebagai kampanye media palsu oleh organisasi teroris bersenjata dengan tujuan menyebarkan kepanikan dan ketakutan di antara warga sipil di pedesaan Damaskus.
Sejak HTS menyerbu Aleppo seminggu yang lalu, pertahanan pemerintah telah runtuh di seluruh negeri.
Pemberontak bangkit di tempat-tempat yang tampaknya telah lama berakhirnya pemberontakan, seperti Daraa, yang merupakan tempat lahirnya revolusi 2011.
Di kota-kota yang direbut oleh pemberontak, patung, tanda, dan lukisan keluarga Assad dirobohkan dan ditembaki.
Sementara itu, HST kini bergerak menuju kota Homs, lokasi pengepungan brutal selama tiga tahun di awal perang saudara.
Pertahanan pemerintah difokuskan pada Homs, dengan televisi pemerintah dan sumber militer Suriah melaporkan serangan udara besar-besaran terhadap posisi pemberontak dan gelombang bala bantuan tiba untuk bertahan di sekitar kota.
Pada Kamis, 5 Desember 2024, HST merebut kota utama Hama yang memungkinkan mereka bergerak lebih jauh di jalan menuju Homs dan merebut pusat negara.
Kelompok pemberontak lain telah merebut kota gurun bersejarah Palmyra setelah pasukan pemerintah mundur untuk mempertahankan Homs.
Assad juga telah kehilangan kota timur Deir al-Zor yang jatuh ke tangan pemberontak.
Sebelumnya, dalam perang saudara Suriah, Assad diselamatkan oleh Rusia dan Iran yang menggunakan pasukan proksi dan keunggulan udara mereka untuk memukul mundur para pemberontak.
Menurut Bloomberg, Vladimir Putin tidak memiliki rencana untuk menyelamatkan Assad dan tidak melihat rencana itu muncul karena pasukan pemerintah terus menyerah dalam pertempuran.
Kremlin telah membantu Assad dengan serangan udara untuk mempertahankan diri, tetapi terlalu berinvestasi di Ukraina untuk memberikan dukungan yang besar bagi sekutunya.
Belum jelas apa yang akan terjadi dengan dua pangkalan militer Rusia di negara itu, Pangkalan Udara Khmeimim dan Pangkalan Angkatan Laut Tartus.
Rusia telah menarik kapal-kapalnya dari Tartus, markas armada Mediterranean, tetapi mengklaim itu untuk latihan.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengklaim Rusia berusaha melakukan segalanya untuk tidak membiarkan teroris menang.
Sementara itu, Iran telah mulai menarik komandan militernya dari negara itu saat pasukan sekutunya yang lain runtuh.
Pemberontak HST mengatakan mereka berada di tembok Homs setelah merebut desa terakhir di pinggiran utara pada Jumat malam.
Di dalam Homs, seorang penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa situasinya terasa normal hingga Jumat, tetapi menjadi lebih tegang dengan suara serangan udara dan tembakan yang terdengar jelas serta kelompok milisi pro-Assad mendirikan pos pemeriksaan.
"Mereka mengirim pesan kepada orang-orang untuk tetap tenang dan bahwa mereka tidak boleh berharap Homs akan jatuh dengan mudah," kata seorang penduduk.
Merebut Homs, persimpangan utama antara ibu kota dan Mediterranean, akan memisahkan Damaskus dari benteng pesisir minoritas Alawite Assad.
Seorang perwira militer Suriah mengatakan ada jeda dalam pertempuran pada Sabtu pagi setelah semalam serangan udara hebat terhadap pemberontak.
Menjelang kemajuan pemberontak, ribuan orang meninggalkan Homs menuju wilayah pesisir Latakia dan Tartus, benteng pemerintah.