Bagikan:

JAKARTA - Polri menyatakan sudah mendapat perkembangan dalam penanganan penembakan dua guru di wilayah Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Sebab, pelaku disebut telah teridentifikasi.

Kasatgas Operasi Nemangkawi Brigjen Roycke Harry Langie mengatakan, titik terang dalam perkara ini didapat berdasarkan rangkaian penyelidikan yang intensif. Mulai dari pemeriksaan saksi hingga petunjuk.

"Berdasarkan hasil penyelidikan yang intensif, pelaku penembakan sudah teridentifikasi," ucap Brigjen Roycke dalam video telekonferensi bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Senin, 12 April.

Meski demikian, Roycke tak secara merinci identitas pelaku penembakan. Termasuk dugaan pelaku adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker.

Roycke hanya memastikan situasi dan kondisi di wilayah Boega sudah kondusif. Sebab, tim gabungan TNI-Polri sudah bisa menguasai dan meredam situasi yang sempat memanas.

Selain itu, dia juga menyebut proses pengejaran terhadap para pelaku yang telah teridentifikasi masih berjalan. Bahkan, para pelaku tak segan ditindak tegas.

"Bersama dengan Kapolda, segera melakukan pengejaran dan penindakan hukum yang tegas dan terukur," kata dia.

Di sisi lain, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan pascainsiden penembakan terhadap Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden, pada 8 dan 9 April suasana di Beoga cukup panas. Untuk mengatasi itu, diputuskan untuk mengambil langkah-langkah cepat selain memburu para pelaku

Sebanyak 46 warga yang berada di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua akan diungsikan. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.

"Memang ada rencana mengevakuasi warga yang saat ini mengungsi ke Koramil dan Polsek Beoga, namun belum diketahui pasti kapan dilaksanakan mengingat karena masih dipersiapkan," kata Irjen Fakhiri.

Menurut dia, tidak mudah mengevakuasi warga mengingat kondisi alam, di mana lapangan terbang itu berada hanya dapat menggunakan pesawat berbadan kecil.

Sementara helikopter milik Polri hanya mampu mengangkut lima orang sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Puncak terkait rencana tersebut.

"Selasa, 13 April akan dilakukan pertemuan dengan Bupati Puncak Willem Wandik di Timika," ungkap Fakhiri.

Sebagai informasi, tak hanya menembak dua guru, aksi teror di Papua juga berlanjut dengan pembakaran empat sekolah. Pelaku pu masih diduga merupakan KKB.

Empat bangunan yang dibakar antara lain SD Jambul, SMP Negeri 1, SMA 1 Beoga, dan rumah guru.