Perburuan KKB Pasca-Penembakan Guru dan Pembakaran Gedung di Papua Diwarnai Baku Tembak
Ilustrasi foto (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Aparat kepolisian sempat terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal besenjata (KKB) pada Sabtu, 10 April. Baku tembak terjadi dalam perburuan pasca-penembakan dua guru dan pembakaran empat bangunan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

"Kemarin malem terjadi kontak tembak. Sampai sekarang (KKB) masih diburu," ucap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal saat dikonfirmasi, Minggu, 11 April.

Untuk memercepat penangkapan terhadap kelompok pimpinan Sabinus Waker ini, polisi bakal menambah jumlah pasukan yang ikut dalam operasi perburuan. Di sisi lain, Kamal juga menyebut polisi sedang mengevakuasi masyarakat di Distrik Boega.

Mereka bakal dipindahkan sementara ke Intan Jaya. Hanya saja, masyarakat yang dievakuasi hanyalah para pendatang.

Alasannya, sasaran KKB diduga para warga mendatang. Terlebih, korban penembakan kelompok itu bukanlah warga asli Boega.

"Jadi (Distrik) Beoga ke Intan Jaya lebih dekat, dari pada dari Beoga ke Puncak. Sebab, tidak ada akses mempuni untuk ke Puncak," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali menebar teror di tanah Papua. Mereka menembak seorang guru dan membakar beberapa gedung pendidikan.

Aksi penembakan ini dilakukan di Kampung Julukoma, Distrik Beoga Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis, 8 April. Korban bernama Oktovianus Rayo (42) yang merupakan seorang guru. Dia ditembak sebanyak dua kali saat menjaga kios sekitar pukul 09.30 WIT.

Kelompok pimpinan Sabinus Waker juga membakar beberapa gedung pendidikan. Tercatat, ada tiga sekolah yang dibakar dan satu rumah seorang guru.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, empat sekolah yang dibakar merupakan tingkatan SD, SMP dan SMA.

"Empat bangunan yang dibakar SD Jambul, SMP Negeri 1, SMA 1 Beoga, dan rumah guru," kata Kombes Kamal.

Berdasarkan keterangan saksi, aksi pembakaran ini terjadi pada Kamis, 8 April sekitar pukul 18.15 WIT. Pelaku merupakan kelompok Sabinus Waker.