JAKARTA - Angkatan laut (AL) dan udara (AU) China dikerahkan untuk memantau dan memperingatkan pesawat patroli AL Amerika Serikat (AS) yang terbang di atas kawasan senditif Selat Taiwan.
Sekitar sebulan sekali, kapal atau pesawat militer AS melewati atau berada atas jalur air yang memisahkan Taiwan dengan China.
Mengutip Reuters Selasa 26 November, kegiatan rutin militer AS itu acap kali membuat China berang.
China yang mengklaim kedaulatan atas Taiwan menegaskan memiliki yurisdiksi atas selat tersebut. Namun, Taiwan dan AS membantahnya, dengan mengatakan bahwa selat tersebut adalah jalur air internasional.
Armada ke-7 AL AS menyatakan, pesawat patroli maritim P-8A Poseidon terbang di atas selat tersebut masih berada di wilayah udara internasional.
Mereka mengatakan, penerbangan tersebut menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
“Dengan beroperasi di Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional, Amerika Serikat menjunjung tinggi hak dan kebebasan navigasi semua negara,” demikian pernyataan AL AS.
BACA JUGA:
Meresponsnya, militer China mengkritik keras patroli penerbangan tersebut. China menyebutkan, pihaknya terus memantau pesawat militer AS selama transit dan “secara efektif” menanggapi situasi tersebut.
“Pernyataan relevan oleh AS mendistorsi prinsip hukum, membingungkan opini publik, dan menyesatkan persepsi internasional,” kata Komando Teater Timur militer China dalam sebuah pernyataan.
“Kami mendesak pihak AS untuk berhenti mendistorsi dan membesar-besarkan serta bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional,” sambung pernyataan