JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno membentuk satuan tugas (satgas) anti politik uang atau money politic, untuk menjaga suara pemilih di tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Prasetyo Edi Marsudi menyebut akan memberikan apresiasi dalam bentuk bonus bagi siapa pun satgas yang berhasil menangkap aksi kecurangan dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
"Kalau ada yang berhasil menangkap dengan bukti yang cukup, gue kasih bonus," kata Prasetyo kepada wartawan, Minggu, 24 November.
Bonus yang akan diberikan ini, menurut Prasetyo, diharapkan akan mengencangkan pengawasan satgas internalnya selama proses pemungutan suara agar tidak dicurangi pihak tertentu.
Sebab, mantan Ketua DPRD DKI ini mengaku menerima banyak laporan mengenai berbagai macam pelanggaran seperti kaperti kampanye negatif dan bertebarannya berita bohong (hoaks) di media sosial yang menyerang Pramono-Rano.
"Provokasi lewat stiker, banner, itu kan sudah enggak zamannya. Bagaimana Jakarta mau dibawa menjadi kota global kalau otak si paslon hanya ingin menang," ungkapnya.
BACA JUGA:
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, Jakarta lebih dari sekadar kota, tapi telah menjadi parameter bagi provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia.
"Karena kalau sampai terjadi apa-apa di Jakarta semua daeran ini akan ikut. Harusnya Pilkada serentak kali ini menjadi proyek percontohan. Bagaimana pesta demokrasi yang riang gembira dan beradab," tandasnya.