Presiden Joe Biden Umumkan Rencana Pembatasan Senjata, Dua Insiden Penembakan Terjadi di Amerika
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/Paul Sableman)

Bagikan:

JAKARTA - Insiden penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat, saat Presiden Joe Biden mengumumkan rencana untuk membatasi penggunaan senjata api di kalangan warga sipil, pada Kamis 8 April.

Dua penembakan terjadi di dua negara bagian di Negeri Paman Sam. Melansir CNN, Jumat 9 April, penembakan terjadi di kawasan industri di Texas, di mana seorang pelaku melakukan penembakan terhadap pekerja di kawasan tersebut

Lima orang diketahui terluka akibat aksi penembakan ini, sementara seorang lainnya tewas. Kepala kepolisian setempat Erick Buske menyebut, satu orang tewas dan lima lainnya mengalami luka tembak. Empat di antaranya kritis. 

"Ini kawasan bisnis, banyak karyawan di dalamnya. Kami masih menyelidiki dan mencari hubungan pelaku penembakan dengan kawasan ini. Belum ada (identitasnya)," kata Letnan Jason James dari kepolisian setempat.

Penembakan juga terjadi di South Carolina, Amerika Serikat, saat mantan pemain profesional National Football League (NFL) Philip Adams, dilaporkan menembak mati lima orang sebelum kemudian melakukan bunuh diri. 

Seorang dokter terkemuka di South Carolina, Robert Lesslie beserta sang istri Barbara dan dua cucunya, tewas akibat penembakan brutal di dalam kediamannya. Sementara, dua teknis ac juga ditembak di luar kediaman Lesslie. Seorang teknisi bernama James Lewis diketahui tewas. 

Sheriff York County Kevin Toslan mengatakan, penyidik masih mendalami penembakan ini, meski meyakini James adalah pelaku tunggal. Tolson mengatakan tidak jelas mengapa Adams membawa dua senjata ke properti Lesslie di Rock Hill, kota berpenduduk 74.000 tepat di seberang perbatasan dari Charlotte, North Carolina.

"Tidak ada hal tentang ini sekarang yang masuk akal bagi kita semua," kata sheriff.

Tolson menyebut, Lesslie adalah dokter ternama di kawasan tersebut. Ia menjabat sebagai dokter pengawas, direktur medis Universitas Winthrop dan mendirikan layanan rumah sakit dan layanan dokter panggilan rumah.

Ketika ditanya apakah Adams, yang bermain di NFL dari 2010 hingga 2015, adalah pasien dari dokter, Tolson mengatakan belum dapat memverifikasi itu. Adapun seorang pejabat negara bagian Carolina Selatan mengkonfirmasi, Adams bermain di NFL.

ilustrasi
Ilustrasi. (Pexels Skitterphoto)

Pembatasan senjata

Kedua penembakan ini terjadi berdekatan dengan pengumuman rencana pembatasan senjata api oleh Presiden Joe Biden. Didampingi Jaksa Agung Merrick Garland, Presiden Joe Biden mengumumkan langkah-langkah terbatas untuk mengatasi kekerasan senjata di Amerika Serikat pada Hari Kamis waktu setempat.

Melansir Reuters, Jumat 9 April, ini merupakan langkah pertama yang diambil Gedung Putih untuk mengekang penembakan massal, pertumpahan darah dan bunuh diri.

"Hari ini kami mengambil langkah untuk menghadapi tidak hanya krisis senjata, tetapi apa yang sebenarnya adalah krisis kesehatan masyarakat. Ini adalah epidemi, demi Tuhan, dan harus dihentikan," kata Presiden Joe Biden.

Para pendukung pembatasan senjata menyambut baik pengumuman ini, mengingat aksi kekerasan bersenjata marak terjadi di Amerika Serikat belakangan ini, seperti penembakan massal di California, Georgia, Colorado dan Atlanta.  

“Ini adalah serangkaian tindakan yang signifikan. Beberapa kata terpenting yang dia ucapkan adalah: ini baru permulaan,” kata Peter Ambler, direktur eksekutif Giffords, kelompok pencegahan kekerasan senjata.

Untuk diketahui, kontrol senjata adalah subjek yang memecah belah politik di Amerika Serikat, yang telah mengalami sejumlah besar penembakan massal yang mematikan di sekolah dan tempat umum lainnya selama beberapa dekade.

Amandemen Kedua Konstitusi AS melindungi hak untuk memiliki senjata, dan upaya negara untuk membatasi siapa yang dapat membeli senjata atau bagaimana mereka dapat membawanya telah ditantang di pengadilan oleh kelompok lobi pro-senjata.