JAKARTA - Mantan bintang Pornhub, Mia Khalifa berduka atas penembakan brutal di panti pijat di Amerika Serikat yang menewaskan delapan orang.
Polisi mengatakan, penembakan itu terjadi di panti pijat di Acworth, pinggiran utara Atlanta, Georgia, dan dua spa di kota itu. Korban dalam insiden tersebut kebanyakan wanita keturunan Asia.
Mantan bintang Pornhub, Mia Khalifa lahir di Libanon meski kini menjadi warga negara Amerika. Dia membagikan dua tangkapan layar dari unggahan Twitter komedian Jenny Yang terkait pertumpahan darah yang mengerikan itu.
Salah satunya berbunyi: "Kepada semua media. Katakan apa adanya. 8 Wanita Asia dibunuh dalam penembakan massal kejahatan rasial oleh teroris kulit putih."
Penembakan pertama terjadi sekitar pukul 5 sore waktu setempat pada Selasa di Youngs Asian Massage Parlor di Acworth, Kabupaten Cherokee.
Dua orang tewas di tempat kejadian dan tiga dibawa ke rumah sakit, di mana dua lainnya meninggal. Korbannya adalah dua wanita Asia, seorang wanita kulit putih dan seorang pria kulit putih, dan seorang pria Hispanik yang terluka.
Ada penembakan lain satu jam kemudian di Gold Spa di Atlanta, di mana tiga wanita tewas, dan petugas kemudian dipanggil ke spa di seberang jalan, yang disebut Aromatherapy Spa, di mana mereka menemukan seorang wanita lain tewas tertembak.
BACA JUGA:
Keempat korban Atlanta dikatakan wanita Asia. Polisi mengatakan, seorang pria berusia 21 tahun telah ditangkap dan dianggap sebagai tersangka dalam penembakan tersebut. Belum ada motif yang ditetapkan.
Pihak berwenang mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah para korban menjadi sasaran karena ras atau etnis mereka, tetapi kelompok Stop AAPI Hate (Orang Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik) menyebutnya "tragedi yang tak terkatakan".
"Saat ini ada banyak ketakutan dan penderitaan di komunitas Asia-Amerika yang harus diatasi," kicau mereka.
Kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dipicu oleh retorika yang menyalahkan mereka atas penyebaran COVID-19. Seperti kita tahu, pandemi berasal dari China.
Pekan lalu, Presiden Joe Biden mengutuk kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika yang diserang, dilecehkan, disalahkan dan dikambinghitamkan.