Kelompok Bersenjata Hujani Penjara dengan Senjata Mesin hingga RPG, 1.884 Narapidana Melarikan Diri
Ilustrasi penjara. (@yoavaziz/unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Lebih dari 1.800 narapidana telah melarikan diri dari penjara di Nigeria setelah diserang oleh orang-orang bersenjata, Senin 5 April waktu setempat, kata para pejabat.

Para penyerang dilaporkan memasuki halaman penjara di kota selatan-timur Owerri dengan menggunakan bahan peledak untuk meledakkan blok administrasi.

Layanan Pemasyarakatan Nigeria telah mengonfirmasi, sebanyak 1.844 narapidana melarikan diri dari penjara di negara bagian Imo.

Orang-orang bersenjata berat menyerbu Pusat Penahanan Owerri pada Senin dini hari, setelah tiba dengan truk pickup dan bus, kata layanan itu.

Seorang juru bicara polisi mengatakan, para penyerang membawa granat berpeluncur roket (RPG), senjata mesin, bahan peledak dan senapan, seperti melansir BBC, Selasa 6 April.

Diketahui, enam tahanan dilaporkan telah kembali, sementara 35 menolak untuk melarikan diri dari penjara saat terjadi serangan.

Presiden Muhammadu Buhari menyebut serangan itu sebagai 'aksi terorisme' yang dilakukan secara anarkis. Dia meminta pasukan keamanan untuk menangkap para penyerang dan tahanan yang melarikan diri.

Polisi menuduh kelompok separatis terlarang, Indigenous People of Biafra, melakukan serangan itu. Namun, kelompok ini dilaporkan membantah terlibat.

Seorang juru bicara kelompok separatis Indigenous People of Biafra mengatakan tuduhan di balik serangan Senin itu adalah kebohongan.

Untuk diketahui, Negara Bagian Imo telah lama menjadi tempat berkembang biak bagi kelompok separatis. Sementara, hubungan antara pemerintah pusat dan penduduk asli Igbo tegang.

Selain itu, sejak Januari beberapa kantor polisi dan kendaraan di tenggara Nigeria telah diserang dan sejumlah besar amunisi dicuri. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.