Jadi Pemimpin WTO, Ngozi Okonjo-Iweala Sempat Alami Perang Saudara di Nigeria
Ngozi Okonjo-Iweala. (Wikimedia Commons/World Economic Forum)

Bagikan:

JAKARTA - Ekonom berpengalaman sekaligus mantan Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala mencetak sejarah, usai terpilih sebagai wanita pertama yang juga orang Afrika pertama yang memimpin Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Mantan pejabat Bank Dunia ini terpilih dalam pertemuan dewan umum istimewa WTO yang digelar secara daring pada Senin 15 Februari. Ia akan menjabat sebagai Direktur Jenderal dari 1 Maret 2021 hingga 31 Agustus 2025.

“Yang dibutuhkan (WTO) adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mendorong reformasi, yang tahu perdagangan dan yang tidak ingin melihat bisnis seperti biasa. Dan itu saya,” katanya melansir Reuters

Lahir di Ogwashi-Ukwu, Nigeria, pengalaman Okonjo-Iweala mumpuni, dimana ia merupakan veteran di Bank Dunia, tempatnya mengabdi selama 25 tahun, mengawasi portofolio senilai 81 miliar dolar AS.

Okonjo-Iweala mendapat bekal ekonomi pembangunan dari Harvard University, setelah sebelumnya mengalami perang saudara di Nigeria saat remaja. Ia meraih gelar MA dan Ph.D dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Tahun 2003, Ia kembali ke Nigeria untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan. Berkat keahliannya, Nigeria mampu membatalkan miliaran dolar hutang dengan negara-negara kreditur Klub Paris pada tahun 2005.

Selain Menteri Keuangan, istri dari Ikemba Iweala ini juga sempat menjadi Menteri Luar Negeri Nigeria pada 21 Juni - 30 Agusus 2006. Serta Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Nigeria pada 17 Agustus 2011 hingga 29 Mei 2015.

"Dia membawa reputasi, dia membawa pengalaman, jaringan dan temperamen untuk mencoba menyelesaikan sesuatu, yang menurut saya sangat disambut baik," kata mantan kepala WTO Pascal Lamy.

"Menurut saya, dia pilihan yang bagus. Kunci kesuksesannya adalah kemampuannya untuk beroperasi di tengah 'segitiga AS, Uni Eropa dan China," imbuh Lamy.

Dengan sederet pengalamannya, wanita yang akrab disapa Dr. Ngozi ini masih dianggap oleh Donald Trump kurang pengalaman, dibanding dengan calon pemimpin WTO dari Korea Selatan Yoo Myung-hee.

Dibesarkan oleh para akademisi, ibu empat anak ini mendapatkan reputasi atas kerja keras dan kesederhanaannya di tengah kemegahan kelas pemerintahan di Nigeria. Setidaknya itu dikatakan mereka yang mengenal sosoknya.

“Dia gigih dan keras kepala,” kata Kingsley Moghalu, mantan Wakil Gubernur Bank Sentral Nigeria yang bekerja dengannya ketika dia menjadi menteri keuangan wanita pertama di negara itu.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyambut baik pemilihannya, dengan mengatakan itu membawa lebih banyak kegembiraan dan kehormatan bagi negaranya. Penunjukannya juga disambut baik oleh orang-orang di jalan-jalan ibu kota Nigeria.