NTB-NTT Dilanda Bencana, Jokowi Perintahkan Doni Monardo hingga Mensos Risma Gerak Cepat
DOK. Setkab/Presiden Joko Widodo

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh jajarannya untuk bergerak cepat dalam menangani bencana banjir dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Jokowi meminta penanganan bantuan kesehatan hingga perbaikan infrastruktur segera dilakukan.

Perintah ini, kata dia, sudah disampaikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Kepala Basarnas Marsda TNI Henri Alfiandi, Menteri Sosial Tri Risma Harini, dan jajaran lainnya termasuk Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Saya minta agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik seperti bantuan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik, dan kebutuhan dasar dari pengungsi serta juga perbaikan infrastruktur," kata Jokowi dalam keterangan video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 5 April.

Jokowi merasakan duka cita yang mendalam terutama untuk korban yang meninggal dunia. Selain itu, dia juga berpesan kepada masyarakat yang ada di dua provinsi untuk tetap siaga dan mengikuti arahan petugas yang ada di sekitar mereka.

"Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti arahan petugas dan selalu meningkatkan kewaspadaan dari bencana banjir dan longsor karena curah hujan yang ekstrem," tegas Jokowi.

"Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, hujan yang turun selama kurang-lebih 9 jam pada Sabtu, 3 April, di seluruh wilayah Kabupaten Bima, NTB, menyebabkan bendungan di 4 kecamatan meluap sehingga menggenangi persawahan dan perumahan warga. Banjir di Bima menyebabkan 2 orang tewas.

Dalam keterangan resmi BNPB, Minggu, 4 April, wilayah yang terdampak banjir Bima adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Nusa Tenggara Barat. Banjir dikabarkan terjadi mulai pukul 15.00, Sabtu 3 April, waktu setempat. Tinggi mata air saat kejadian dilaporkan berkisar 50-200 sentimeter.

Sementara di Nusa Tenggara Timur, banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Minggu, 4 April dini hari.