Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta secara langsung kepada Presiden RI terpilih Prabowo Subianto untuk menuntaskan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga Satuan Nasional.

Perpres 33/2020 salah satunya memuat soal standar honor maupun biaya perjalanan dinas anggota DPRD dalam negeri, biaya pertemuan, hingga pengadaan dan pemeliharaan kendaraan dinas yang dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Hal ini diungkapkan Cak Imin dalam sambutannya di acara Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB yang juga dihadiri Prabowo di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

"Saya memohon betul, kehadiran bapak ini, kami menitipkan teman-teman saya, DPRD-DPRD ini supaya lebih aman lagi Menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya merevisi PP 33," kata Cak Imin, Kamis, 10 Oktober.

Cak Imin memandang, implementasi Perpres 33/2020 yang menyeragamkan anggaran kerja DPRD tidak tepat. Hal ini merugikan anggota DPRD pada daerah dengan kemampuan fiskal yang cukup.

Sering kali, anggota dewan kerap merogoh dana pribadi saat melakukan perjalanan dinas. Padahal, menurutnya, banyak Anggota DPRD masih memiliki tanggungan atas biaya pengeluaran kampanye mereka dalam pemilu legislatif lalu.

Dari kondisi ini, lanjut Cak Imin, mengakibatkan banyak anggota DPRD terpilih menggadaikan surat keputusan (SK) mengenai penetapan sebagai anggota legislatif ke bank.

"Mereka-mereka ini mayoritas setelah dilantik langsung menggadaikan SK pengangkatan, dan rata-rata mereka menggadaikan ke bank-bank yang bunganya amat sangat tinggi," ucap Cak Imin.

"Jadi mereka rata-rata Tidak terlirit pinjol, tapi rata-rata terlirit bank-bank pemerintah," lanjut dia disambut tawa para kader PKB yang menjadi anggota DPRD.

Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga menilai kondisi keuangan daerah masih mampu untuk memfasilitasi biaya perjalanan dinas yang sesuai harapan para anggota DPRD. Usai mendapat tepuk tangan dari kadernya, Cak Imin kembali berkelakar.

"Kalian jangan terlalu reaktif! Terlalu keliatan kalau miskin," sebut dia.