JAKARTA - Stefan Ivanov, seorang bankir berusia 52 tahun dari Bulgaria dan putranya Maxim (21), merayakan ulang tahun mereka pada Bulan Agustus dengan mendayung menyeberangi Samudra Arktik bersama putranya untuk mempromosikan pelestarian spesies laut yang terancam punah.
Setelah 33 hari, perahu tersebut menyeberangi Samudra Arktik pada tanggal 8 September, dengan harapan dapat memecahkan rekor sebagai perahu dayung pertama yang berhasil mencapai prestasi tersebut.
"Kami ingin menjadi ekspedisi mendayung pertama yang melintasi seluruh Samudra Arktik dan kami memulai dari Haugesund (Norwegia), yang berada di selatan batas selatan lautan tersebut," kata Stefan kepada Reuters, seperti dikutip 25 September.
"Saya rasa kami akan dapat memecahkan rekor," tambahnya.
Rekaman dari perjalanan berlayar tersebut memperlihatkan ombak dan angin kencang, dengan perahu kecil tersebut berayun-ayun di lautan.
Stefan menghabiskan 33 hari di atas perahu tersebut, sementara Maxim, seorang mahasiswa Universitas Stanford, bergabung kemudian setelah menyelesaikan magangnya di New York.
"Ini adalah pertarungan besar dengan Samudra Arktik. Kami tidak bekerja sama dengan baik, kami mengirimkan angin samping, arus angin sakal yang mendorong kami ke satu arah atau yang lain," kata Stefan.
"Rasanya seperti berada di mesin cuci selama berminggu-minggu," tambahnya.
Stefan dan Maxim mulai membangun perahu mereka sendiri pada tahun 2019 untuk menyeberangi lautan. Mereka menamakannya Neverest.
"Ini adalah permainan kata-kata 'Jangan pernah beristirahat sampai Anda mencapai Everest'," terang Stefan.
Pada tahun 2020, Maxim pada usia 16 tahun menjadi pedayung termuda yang menyeberangi Samudra Atlantik bersama ayahnya.
BACA JUGA:
"Ini adalah hobi kami, tetapi kami tidak ingin membiarkannya menjadi akhir. Kami ingin memberikan dampak positif bagi dunia jika kami bisa," kata Stefan, seraya menambahkan mereka melakukannya untuk mempromosikan petisi untuk menetapkan kawasan lindung baru di Samudra Selatan untuk menetapkan kawasan lindung baru di Samudra Selatan guna melestarikan keanekaragaman hayati laut.
"Perjalanan seperti ini adalah pengingat bahwa kemenangan kecil sekalipun adalah kemenangan dan ketika waktu menjadi sulit, setiap langkah adalah langkah maju, tidak peduli seberapa kecilnya," kata Maxim.
"Namun terkadang langkah-langkah itu sangat terbatas," tandasnya.