Ilmuwan Temukan Spesies Bakteri Baru di Kedalaman Laut yang Bisa Buktikan Adanya Alien
Ilmuwan telah menemukan spesies bakteri baru yang tumbuh subur pada semburan air panas di kedalaman laut. (foto: dok. unpslash)

Bagikan:

JAKARTA - Para ilmuwan telah menemukan spesies bakteri baru yang tumbuh subur pada semburan air panas di kedalaman laut, bertahan dalam kondisi yang sama dengan bulan-bulan di Planet Jupiter dan Saturnus.

Pada Bulan itu, Europa dan Enceladus dapat ditemukan di cangkang es mereka serta kemungkinan besar memiliki mata air panas yang mirip dengan yang ditemukan di perairan dalam samudra Bumi.

Spesies bakteri baru ini disebut Sulfurimonas pluma, telah ditemukan tumbuh subur di air yang kaya oksigen dan berjarak ratusan meter dari lubang vulkanik di dasar lautan Bumi.

Sulfurimonas pluma telah mengalami perubahan genetik unik yang memungkinkannya beradaptasi dengan berbagai lingkungan di lautan Bumi.

Bakteri itu milik keluarga organisme yang sampai saat ini hanya diketahui dari lubang vulkanik di dasar laut Bumi, karena tidak dapat mentolerir kadar oksigen yang tinggi dalam air di tempat lain.

Jadi para ilmuwan terkejut menemukan anggota baru, lebih kecil dari kerabatnya tersebut. Dipercaya oleh para astronom, pengamatan ini dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang bentuk kehidupan alien di bulan-bulan planet tersebut.

"Sungguh kegembiraan melihat bahwa mikroorganisme ini tidak hanya berlimpah tetapi juga sangat aktif di bulu-bulu itu," ujar seorang ilmuwan di Institut Max Planck untuk Mikrobiologi Kelautan di Jerman, Massimiliano Molari sekaligus penulis studi utama itu.

Para ilmuwan menemukan organisme terutama menggunakan hidrogen untuk berkembang biak, berkat perubahan genetik yang membuat bakteri mampu mendapatkan energi dari banyak sumber.

Itulah sebabnya ia banyak terlihat di dekat lubang kaya hidrogen di dasar laut serta semburan kaya oksigen ribuan kilometer jauhnya. Mereka menemukan organisme, terutama menggunakan hidrogen untuk berkembang biak dan tumbuh di mana-mana, tertuang dalam makalah yang diterbitkan 9 Maret di jurnal Nature Microbiology.

"Ini belum pernah diamati sebelumnya di lingkungan seperti ini," ujar Molari.

Sebagian besar pertumbuhan mikroba terjadi pada tahap di mana tim ilmuwan menemukan banyak Sulfurimonas pluma dalam sampel air yang dikumpulkan dari samudra Arktik dan Antartika.

Hasil dari studi terbaru menunjukkan mikroba dapat bertahan hidup di semua bagian plume hidrotermal di lautan global Bumi, seperti dikutip dari Space, Selasa, 21 Maret.

Sebelumnya, mereka mengatakan Bulan Enceladus mungkin menjadi kandidat utama adanya sebuah tanda-tanda kehidupan di luar angkasa.

Pengamatan yang dilakukan oleh misi Cassini NASA yang berakhir pada 2017, menunjukkan Bulan kecil itu berisi samudra tertutup es yang meletus ke luar angkasa, membentuk gumpalan yang mengandung sebagian besar bahan dasar kehidupan.

Ventilasi ini mirip dengan tempat berkembangnya bakteri baru ini. Para ilmuwan berharap organisme itu akan terdeteksi oleh misi masa depan seperti Europa Clipper NASA pada 2024 untuk mempelajari kelayakhunian Europa dan Enceladus Orbilander yang akan memburu tanda-tanda kehidupan di permukaan bulan itu.