JAKARTA - Kabar gembira datang dari peneliti yang berhasil menemukan puluhan spesies baru di dasar Samudra Pasifik, dengan memanfaatkan robot untuk melakukan penjelajahan dan pengangkatan.
Para peneliti dari Natural History Museum di London, Inggris mengatakan, organisme yang belum terdeskripsikan mewakili sebagian kecil dari spesies yang belum ditemukan dari laut dalam, yang sedang dipelajari oleh para ilmuwan.
Sebuah kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh, memungkinkan sampel yang dikumpulkan dari dataran abyssal Zona Clarion-Clipperton di Pasifik tengah, untuk dibawa naik ke permukaan.
Ini memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan ide yang jauh lebih baik tentang organisme yang hidup di kedalaman 3.100 hingga 5.100 meter di bawah permukaan laut.
Diketahui, pada masa lalu, hewan dari daerah ini hanya dipelajari dalam foto. Hebatnya, 48 dari 55 spesimen yang ditemukan adalah spesies berbeda. Dan dari jumlah itu, hanya sembilan dari 48 yang diketahui sains.
Banyak kehidupan di dasar lautan merupakan misteri bagi para ilmuwan, dan tidak terganggu oleh aktivitas manusia karena sangat sulit dijangkau.
Para peneliti mengatakan, meskipun diketahui bahwa makhluk kecil berukuran milimeter (makrofauna) di jurang sangat beragam, belum banyak informasi tentang hewan yang lebih besar (megafauna), dan temuan menunjukkan kelompok ini juga bisa sangat beragam.
Dr Guadalupe Bribiesca-Contreras di Museum Sejarah Alam, penulis utama studi tersebut, mengatakan: "Penelitian ini penting tidak hanya karena jumlah spesies baru yang berpotensi ditemukan, tetapi karena spesimen megafauna ini sebelumnya hanya dipelajari dari gambar dasar laut.
"Tanpa spesimen dan data DNA yang mereka miliki, kami tidak dapat mengidentifikasi hewan dengan benar dan memahami berapa banyak spesies berbeda yang ada," ujarnya melansir The National News 27 Juli
Lebih jauh diterangkan, di antara sampel yang dikumpulkan adalah bintang laut dan teripang. Banyak yang merupakan invertebrata laut.
Tim juga mengumpulkan hewan-hewan kecil yang berlabuh di sedimen atau menempel pada substrat keras seperti anemon laut, teritip angsa, lili laut, spons laut dan spons kaca yang panjangnya lebih dari satu meter.
Mereka juga menemukan teripang berenang dan landak laut berlari kencang di dasar laut.
Salah satu spesies laut dalam yang baru ditemukan adalah Psychropotes longicauda, juga dikenal sebagai tupai bergetah.
Peneliti senior Dr. Adrian Glover, yang memimpin kelompok penelitian laut dalam museum, mengatakan: "Kita tahu bahwa hewan kecil berukuran milimeter yang disebut makrofauna sangat beraneka ragam di dalam jurang.
BACA JUGA:
"Namun, kami tidak pernah benar-benar memiliki banyak informasi tentang hewan yang lebih besar yang kami sebut megafauna, karena sangat sedikit sampel yang dikumpulkan," jeasnya.
"Studi ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa keragaman mungkin sangat tinggi dalam kelompok-kelompok ini juga," pungkasnya.
Untuk diketahui, temuan dalam penelitian ini dipublikasikan di jurnal 'Zookeys.'