JAKARTA - Meminimalisir potensi korban jiwa, penjelajahan kapal Titanic yang tenggelam kini menggunakan dua robot canggih.
Ekspedisi anyar Kapal Titanic ini tidak lagi melibatkan manusia secara langsung yang mendekati bangkai kapal Titanic di dasar lautan.
Hal itu berkaca pada ekpedisi Titanic terakhir pada Juni 2023 menewaskan lima orang peneliti imbas meledaknya kapal selam OceanGate yang mereka tumpangi akibat sangat besarnya tekanan laut.
Melansir The Sun, Jumat 12 Juli, ekspedisi yang dijalankan oleh RMS Titanic Inc ini teknologi modern berupa robot berbentuk kendaraan yang diperasikan dari jarak jauh untuk menjelajahi lokasi bangkai Titanic.
Robot itu akan memindai kapal misterius tersebut, menyelam ke dasar lautan yang gelap gulita untuk mengambil jutaan foto beresolusi tinggi dan kemudian membuat model 3D dari sisa-sisa bangkai Titanic tersebut.
RMS Titanic Inc selaku perusahaan riset telah mengantongi izin atas ekpedisi ini.
Mereka menyebutkan, ekpedisi ini untuk mencari benda apa pun yang bisa diselamatkan dan menggali wawasan baru tentang sisa-sisa misterius kapal yang tenggelam akibat menabrak gunung es pada April 1912 tersebut.
Di balik penjelajahan dasar laut ini diketahui terdapat rumor bangkai Kapal Titanic menjadi tempat yang seharusnya tidak boleh disentuh karena korbannya mencapai 1.500 orang.