JAKARTA - Cloudflare baru saja meluncurkan alat deteksi penipuan berbasis Kecerdasan Buatan (AI), Fraud Detection, yang dirancang untuk melindungi bisnis dan konsumen dari berbagai jenis penipuan dunia maya.
Dijelaskan Cloudflare, alat baru ini akan melindungi dari login akun palsu, pengambilalihan akun, dan kartu kredit curian.
"Deteksi Penipuan akan memberi Anda alat yang tepat dan mudah digunakan yang dapat diterapkan dalam hitungan detik ke situs web mana pun di jaringan Cloudflare untuk membantu mendeteksi dan mengkategorikan penipuan," ungkap Cloudflare dalam postingan blog resminya, dikutip VOI Selasa, 21 Maret.
Pelanggan Cloudflare dapat memilih perilaku untuk setiap jenis penipuan yang dapat dideteksi oleh alat tersebut, mereka bisa langsung memblokir lalu lintas penipuan.
Sebagai informasi, penipuan online telah meledak selama beberapa tahun terakhir. Menurut data Komisi Perdagangan Federal (FTC), AS, banyak konsumen telah kehilangan hampir 8,8 miliar dolar AS (Rp135 triliun) pada penipuan di 2022.
Angka tersebut meningkat lebih dari 400 persen sejak 2019. Cloudflare menyatakan, banyak orang yang terus menghabiskan waktu sendirian dibandingkan sebelumnya, dan hal itulah yang membuat mereka tidak hanya menjadi sasaran, tetapi juga rentan terhadap penipuan.
BACA JUGA:
Korban penipuan tersebut tidak hanya dialami oleh individu, tetapi juga beberapa perusahaan yang menurut Survei Kejahatan dan Penipuan Ekonomi Global oleh PWC, lebih dari separuh perusahaan dengan pendapatan setidaknya 10 miliar dolar AS (Rp153 triliun) mengalami semacam penipuan digital.
Rata-rata, penipuan ini dilakukan oleh bot. Namun, dikatakan Cloudflare tindakan itu tidak selalu dilakukan oleh bot saja. Pelaku jahat di belakangnya juga melakukan aksi tersebut.
Mereka mengeksploitasi aplikasi online kepada pengguna sungguhan. Cloudflare menyadari aksi ini harus segera diatasi dengan menggunakan sistem keamanan yang lebih modern, seperti alat deteksi penipuan yang baru saja diluncurkan.