Vietnam Jadi Negara di Asia Tenggara dengan Deteksi Phishing Tertinggi, Indonesia Nomor Empat!
Jumlah deteksi phishing di kawasan Asia Tenggara (foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Phishing merupakan penipuan paling umum terjadi di seluruh belahan dunia. Biasanya, phishing dilakukan untuk mencuri kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank, serta informasi rahasia lainnya dengan menyamar sebagai institusi sah.

Statistik terbaru Kaspersky untuk Asia Tenggara menunjukkan bahwa terdapat 43.455.502 upaya phishing berhasil diblokir oleh solusi Kaspersky di wilayah tersebut selama tahun 2022. 

Vietnam menduduki puncak teratas dengan deteksi phishing terbanyak selama satu tahun terakhir di Asia Tenggara dengan jumlah deteksi hingga lebih dari 17,8 juta. Disusul oleh Malaysia di posisi kedua dengan jumlah 8,26 juta dan Thailand (6,28 juta) di posisi ketiga. 

Sedangkan Indonesia sendiri menempati posisi keempat deteksi phishing terbanyak dengan 4,93 juta. Berikut ini adalah daftar lengkap jumlah ancaman phishing yang berhasil dideteksi Kaspersky selama tahun 2022 di kawasan Asia Tenggara:

  • Vietnam: 17,847,857 deteksi 
  • Malaysia: 8,267,013 deteksi 
  • Thailand: 6,283,745 deteksi 
  • Indonesia: 4,931,367 deteksi 
  • Filipina: 4,559,288 deteksi
  • Singapura: 1,556,232 deteksi

“Para ahli kami menemukan bahwa sepanjang tahun 2022 penjahat dunia maya kembali semakin beralih ke phishing. Angka terbaru untuk Indonesia dan Asia Tenggara membuktikan bahwa secara lokal, phishing adalah merupakan teknik infeksi paling menjadi pilihan para penjahat siber,” ujar Adrian Hia, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky dalam sebuah pernyataan.

Hia juga menambahkan bahwa para penjahat itu terus meningkatkan keterampilan dalam membuat email berbahaya dengan tautan terinfeksi serta halaman web phishing palsu yang nampak sah. 

“Untuk itu, penting bagi pengguna untuk memeriksa email dengan hati-hati demi menentukan keasliannya,” kata Hia lebih lanjut.