Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa siap menjajaki peluang baru bagi pelaku usaha Indonesia dan Eropa lewat gelaran Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) 2024, membidik transaksi sebesar Rp16 triliun.

Dirjen Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi mengatakan, kegiatan yang akan digelar di Jakarta pada 7-8 Oktober mendatang akan diikuti sekitar 71 perusahaan dari Eropa, serta 353 perusahaan dari Indonesia, menggarisbawahi ini masih bisa bertambah.

Ajang yang digelar untuk kali kedua ini akan mengusung tema "Promoting Indonesia-Europe Business Collaboration Towards a More Sustainable and Equitable Economic Develoment".

"Ada lima sektor industri yang akan menjadi fokus kegiatan kali ini, takni teknologi dan inovasi, ekonomi hijau dan biru, pariwisata dan industri budaya, industri kreatif dan industri kesehatan," jelas Duta Besar Umar Hadi dalam keterangan pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jumat 27 September.

Mengenai target transaksi yang ingin dicapai dari forum bisnis ini, Dubes Umar Hadi mengharapkan paling tidak seperti yang dicapai dalam forum Indonesia-Latin America and the Caribbean (INALAC) beberapa waktu lalu yang mencapai sekitar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16,2 triliun.

Sementara itu, Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengapresiasi gelaran IEBF oleh Kementerian Luar Negeri, menyoroti upaya untuk terus memfasilitasi hubungan bisnis dan investasi pelaku usaha Indonesia dengan berbagai negara.

"Kami mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kemenlu untuk bisa memfasilitasi business to business engagement yang ada," katanya.

Ditambahkan olehnya, Eropa itu besar sekali, bukan hanya beberapa negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor maupun investasi.

"Kegiatan ini menjadi pembuka kesempatan bagi negara-negara lain di Eropa untuk memiliki platform dan engaged langsung dengan pelaku usaha di Indonesia," katanya.

"Masih banyak informasi yang belum didapatkan pelaku usaha Indonesia mengenai negara-negara yang di luar negara besar seperti Belanda atau Jerman mungkin tahu, tapi kalau Bulgaria, Albania, Armenia dan lain-lain, masih, apa ya peluangnya," tambahnya.

Rencananya, dalam IEBF 2024 akan ada business pitching, business matching, hingga mini showcase yang menampilkan produk-produk Indonesia yang dianggap berpotensi untuk masuk pasar Eropa.