Bagikan:

JAKARTA - Ripple, perusahaan teknologi blockchain terkemuka, mengumumkan kemitraannya dengan Pusat Inovasi Dubai International Financial Centre (DIFC). Kemitraan kedua belah pihak bertujuan untuk mempercepat inovasi blockchain dan aset digital di Uni Emirat Arab (UEA).

Kerja sama strategis ini akan menghubungkan para pengembang baru dengan DIFC Innovation Hub, yang menjadi rumah bagi lebih dari 1.000 perusahaan teknologi tahap pertumbuhan, perusahaan inovasi, laboratorium digital, perusahaan modal ventura, regulator, dan entitas pendidikan. 

Dalam pengumumannya, Ripple menyatakan bahwa kemitraan ini akan membantu mendorong adopsi blockchain dan kripto di antara perusahaan-perusahaan tahap awal dan yang sedang berkembang, serta memperkenalkan teknologi ini kepada institusi-institusi besar tradisional dan kasus penggunaannya.

CEO DIFC, Arif Amiri, menegaskan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat posisi DIFC sebagai pemimpin global dalam bidang talenta, teknologi, dan inovasi yang mendorong masa depan keuangan. "Kerja sama ini adalah langkah penting untuk memperkuat ekosistem inovasi di UEA," kata Amiri dikutip dari Bitcoin.com News.

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengapresiasi kejelasan regulasi di UEA yang mendukung lingkungan kondusif bagi inovasi keuangan. "Kemitraan kami dengan DIFC Innovation Hub akan mendorong adopsi teknologi blockchain di kawasan ini," ujarnya. Sebagai bagian dari komitmennya, Ripple menyediakan satu miliar XRP (sekitar Rp16 triliun) untuk mendukung pengembang di XRP Ledger (XRPL) dari sisi finansial, teknis, dan bisnis.

Kemitraan ini diharapkan tidak cuma mempercepat adopsi teknologi blockchain dan aset digital di UEA, tetapi juga memperkuat ekosistem inovasi di wilayah tersebut dengan menghubungkan para inovator dengan sumber daya yang mereka butuhkan untuk berkembang.