Bagikan:

JAKARTA - Drainase saluran air di Jalan Damai, Gang Bahagia 1 dan 2, RT 13/09, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, yang ditutup sepihak oleh pemilik lahan menimbulkan kegaduhan massal.

Menurut warga setempat, saluran air tersebut sebelumnya masih aktif selama puluhan tahun. Namun imbas dari penutupan, aliran air di drainase saluran itu tak mengalir normal hingga air meluap ke pemukiman warga sekitar.

Terlebih jika terjadi guyuran hujan dan ada air kiriman dari kali lainnya, warga sekitar RT 13 semakin was - was karena wilayahnya otomatis dapat terendam banjir yang semakin dalam.

"Saluran air selama ini aktif, jadi muaranya di RT 13. Dari RW 06 dan 02 itu jatuhnya ke kita airnya. Jadi drainasenya dari kemarin aktif. Tapi karena diurug ya kan (oleh pemilik lahan), jadi airnya nimbun (membanjiri) RT 13. Kalaupun hujan kita tenggelam," kata H, warga setempat kepada VOI, Selasa, 10 September.

H menjelaskan, aliran dari drainase saluran air ini bermuara ke Kali Sunter yang ada di Lubang Buaya, Cipayung. Saluran air yang berukuran sekitar 2 meter ini sudah ada sejak tahun 1980an.

"Akibat penutupan saluran air, rumah warga sudah banjir sekitar 2 minggu. Jadi air dari got sudah naik dan air sebagian sudah masuk ke tanah warga. Sudah masuk ke dalam (rumah warga)," ujarnya.

Selain membanjiri puluhan rumah warga, genangan banjir juga meresap ke dalam tanah di kawasan pemukiman warga hingga berdampak pada sumber air bersih yang ikut tercemar air berbau dari selokan tersebut.

"Dan airnya sudah tidak bisa dipakai. Airnya bau sekali. Jadi mata air milik warga sudah tidak bisa dipakai buat mandi. Warga saat ini beli air galon. Kami kesulitan dapat air bersih," katanya.

Sebelumnya diberitakan, dampak banjir akibat penutupan drainase saluran air di Jalan Damai RT 13/09, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, semakin meluas ke wilayah RT lainnya.

Pasca penutupan drainase saluran air secara sepihak, warga setempat merasa dirugikan karena genangan banjir dari luapan saluran air.

"Sekitar 50 rumah yang terdampak banjir, tapi ternyata dampaknya bukan RT 13 saja, RT 04 juga terdampak dan sudah meluas ke beberapa RT kemungkinan dampaknya lebih dari 50 rumah (KK)," ujar Bambang Kuncoro, warga setempat kepada wartawan di lokasi, Senin, 9 September.

Bambang berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur dapat segera turun tangan menyikapi penutupan drainase saluran air yang dilakukan pemilik lahan yang dilintasi saluran air.

"Secepatnya pemerintah itu memfungsikan kembali saluran air dan dibuka hari ini juga," ucapnya.