Bagikan:

JAKARTA - Dua siswa dan dua guru tewas, saat seorang siswa berusia 14 tahun melakukan penembakan di sebuah SMA Georgia, Amerika Serikat pada Hari Rabu, serta melukai sembilan orang lainnya, kata pihak berwenang.

Penembakan tersebut merupakan yang pertama di tahun ajaran baru di AS, sebuah pengingat yang jelas tentang ancaman kekerasan senjata di sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negeri.

Peristiwa tersebut menewaskan empat orang di SMA Apalachee di Winder, Georgia, sementara sembilan orang dibawa ke rumah sakit dengan berbagai luka akibat tembakan, kata penyidik ​​dalam sebuah konferensi pers, melansir Reuters 5 September.

Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Colt Gray (14) yanga siswa di sekolah tersebut, ditahan dan akan didakwa dan diadili sebagai orang dewasa, kata Chris Hosey, direktur Biro Investigasi Georgia.

Tersangka berbicara dengan penyidik, tetapi mereka menolak untuk mengatakan apakah mereka tahu apa yang memotivasinya. Mereka juga tidak mengatakan jenis senjata apa yang digunakan dalam penembakan tersebut.

"Apa yang kita lihat di belakang kita adalah hal yang jahat hari ini," kata Sheriff Jud Smith dalam konferensi pers singkat di halaman sekolah.

Smith mengatakan, deputinya dengan cepat menanggapi penembakan tersebut setelah kantor sheriff mendapat kabar tentang seorang penembak aktif sekitar pukul 10:20 pagi waktu setempat.

Siswa bersenjata itu dihadang oleh seorang deputi di sekolah dan anak laki-laki itu langsung tiarap dan menyerah, kata Smith.

ABC News mengutip seorang saksi, siswa Sergio Caldera, yang mengatakan, dia sedang berada di kelas kimia ketika dia mendengar suara tembakan. Caldera, 17 tahun, mengatakan kepada ABC, gurunya membuka pintu dan guru lain berlari masuk untuk menyuruhnya menutup pintu "karena ada penembak aktif."

Saat siswa dan guru berkerumun di dalam kelas, seseorang menggedor pintu dan berteriak beberapa kali agar pintu dibuka. Saat ketukan berhenti, Caldera mendengar lebih banyak suara tembakan dan jeritan. Ia mengatakan kelasnya kemudian dievakuasi ke lapangan sepak bola sekolah.

Insiden itu terjadi di sekolah sekitar 50 mil (80 km) timur laut Atlanta.

Stasiun TV lokal menyiarkan gambar orang tua yang mengantre di mobil di jalan di luar sekolah, berharap bisa dipertemukan kembali dengan anak-anak mereka.

Sekolah itu, yang tahun lalu memiliki hampir 1.900 siswa, memulai kelas pada 1 Agustus.