Pemimpin Oposisi Israel Bilang Perang akan Terus Berlangsung Selama Pemerintahan PM Netanyahu Berkuasa
JAKARTA - Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu "lebih menyukai perang" dan selama perang masih ada, perang akan terus berlanjut, kata pemimpin oposisi Yair Lapid kepada anggota partainya Yesh Atid selama pertemuan fraksi di Knesset.
Lapid mengatakan, Netanyahu berbicara begitu banyak tentang Koridor Philadelphia selama konferensi pers Hari Senin malam, sehingga "semua orang tidak menyadari ia mengatakan satu hal lagi, meskipun ia mengatakannya tiga kali.".
"Ia mengatakan: 'Perang tidak boleh berakhir,'" ujar Lapid, melansir The Times of Israel 4 September.
"Apa yang dikatakan Netanyahu, apa yang dikatakan kabinetnya kepada kita, adalah kita berada di Lebanon versi baru. Kita butuh waktu 18 tahun untuk meninggalkan Lebanon (dan) mereka menawarkan hal yang sama kepada kita: perang selama bertahun-tahun, krisis ekonomi selama bertahun-tahun, kehancuran dan ketakutan serta kekerasan selama bertahun-tahun," jelas mantan perdana menteri ini.
"Inilah yang ditawarkan pemerintah kepada kita. Perang yang akan terus berlanjut. Perang abadi yang memiliki dan tidak akan pernah memiliki tanggal berakhir," kata Lapid.
Sebelumnya, PM Netanyahu mendapat kritik dari menteri kabinetnya maupun politisi di luar kabinet, terkait dengan sikapnya mengenai Koridor Philadelphia dan belum juga disepakatinya gencatan senjata yang memungkinkan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.
"Negara Israel perlu mengakhiri perang ini, dengan caranya sendiri. Membuat kesepakatan penyanderaan dan menutup kesepakatan. Mengakhiri perang adalah kepentingan Israel, kepentingan (kita), kepentingan ekonomi, kepentingan politik," kata Lapid.
BACA JUGA:
"Kita punya tugas besar di depan kita. Membentuk koalisi regional dengan Saudi dan Amerika untuk melawan ancaman Iran. Mengembalikan perekonomian ke jalur yang benar sebelum hancur. Membangun kembali militer dalam menghadapi ancaman yang kita hadapi," urai politisi yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri ini.
"Pemerintah saat ini tidak tahu bagaimana melakukan semua hal ini. Itulah sebabnya mereka lebih memilih perang. Karena perang membebaskan mereka dari kebutuhan untuk menghadapi tantangan. Kita tahu bagaimana menghadapi tantangan ini. Kita pernah melakukannya sebelumnya, kita akan melakukannya lagi, dengan lebih baik. Sudah waktunya untuk mengubah pemerintah dan mengakhiri perang," pungkas Lapid.