Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia mengapresiasi sikap Vatikan yang terus menyuarakan perdamaian di Palestina dan mendukung Two State Solution, saat menerima kunjungan Paus Fransiskus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Hari Rabu.

Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi berterima kasih atas kesediaan Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia.

"Kunjungan ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti penting merayakan perbedaan," kata Presiden Jokowi, dikutip dari siaran langsung Channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 4 September.

Lebih jauh Presiden Jokowi mengatakan, bagi Indonesia perbedaan adalah anugerah, toleransi pupuk adalah pupuk bagi persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa.

Dikatakannya, Indonesia sangat beruntung memiliki pancasila dan bhinneka tunggal ika sehingga dapat hidup rukun dan berdampingan

"Semangat perdamaian dan toleransi ini yang ingin Indonesia bersama Vatikan sebarkan, apalagi di tengah dunia yang semakin bergejolak," kata Presiden Jokowi.

Menyoroti konflik dan perang yang terus terjadi di dunia, Presiden Jokowi mengapresiasi sikap Vatikan atas konflik di Palestina yang telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang.

"Indonesia mengapresiasi, sangat menghargai sikap vatikan yang terus menyuarakan, menyerukan perdamaian di palestina dan mendukung Two State Solution karena perang tidak akan menguntungkan siapa pun, perang hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan masyarakat kecil," ujar Presiden Jokowi.

"Oleh sebab itu itu, marilah kita rayakan perbedaan yang kita miliki, marilah kita saling menerima dan memperkuat toleransi untuk mewujudkan perdamaian, untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia," ajak Presiden Jokowi.

Diketahui, konflik terbaru di Jalur Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, setelah militan Palestina yang dipimpin Hamas menyerang wilayah selatan Israel.

Sekitar 1.200 orang tewas dan 250 lainnya ditangkap sebagai sandera, akibat serbuan itu, menurut perhitungan Israel, seperti mengutip Reuters.

Israel membalas dengan melakukan operasi serangan udara dan darat. Kemarin, sumber-sumber medis mengonfirmasi, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel telah mencapai 40.819, sementara 94.291 orang mengalami luka-luka, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak, dikutip dari WAFA.