Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat mengumumkan dakwaan pidana terhadap sejumlah petinggi kelompok militan Hamas pada Hari Selasa, terkait peran mereka dalam merencanakan, mendukung dan melancarkan serangan mematikan kelompok militan Palestina ke Israel selatan pada Oktober tahun lalu.

Dakwaan terhadap pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan sedikitnya lima orang lainnya menuduh mereka mengatur serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang, termasuk lebih dari 40 warga Amerika Serikat.

"Sebagaimana diuraikan dalam pengaduan kami, para terdakwa tersebut, yang dipersenjatai dengan senjata, dukungan politik, dan pendanaan dari Pemerintah Iran dan dukungan dari (Hizbullah), telah memimpin upaya Hamas untuk menghancurkan Negara Israel dan membunuh warga sipil untuk mendukung tujuan itu," kata Jaksa Agung Merrick Garland dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 4 September.

Pengaduan tersebut menyebutkan enam terdakwa, tiga di antaranya telah meninggal. Para terdakwa yang masih hidup yakni Sinwar, yang diyakini bersembunyi di Gaza; Khaled Meshaal, yang bermarkas di Doha dan mengepalai kantor diaspora Hamas serta Ali Baraka, pejabat senior Hamas yang bermarkas di Lebanon.

Sementara, terdakwa yang sudah meninggal terdiri dari mantan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang menurut kelompok tersebut dibunuh pada Bulan Juli di Teheran; kepala sayap militer Mohammed Deif, yang menurut Israel tewas dalam serangan udara Bulan Juli serta Marwan Issa, seorang wakil komandan militer yang menurut Israel tewas dalam serangan Bulan Maret.

Jaksa penuntut AS mengajukan tuntutan terhadap keenam pria tersebut pada Bulan Februari, tetapi merahasiakan pengaduan tersebut dengan harapan dapat menangkap Haniyeh, menurut seorang pejabat Departemen Kehakiman.

Belakangan, Departemen Kehakiman memutuskan untuk mengumumkan tuntutan tersebut kepada publik setelah kematian Haniyeh.

Haniyeh tewas dalam serangan terhadap tempatnya bermalam di Teheran, usai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, sore hari sebelumnya.

Awal bulan lalu, Hamas menunjuk Sinwar untuk menggantikan mendiang Haniyeh. Sebelumnya, Sinwar dipilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza pada tahun 2017 silam.