Bagikan:

JAKARTA - Gelaran Indonesia-Afrika Forum (IAF) ke-2 2024 yang berakhir pada Selasa petang, berhasil mencatatkan kerja sama bisnis dengan nilai total lebih dari 3,5 miliar dolar AS (Rp54.481.746.200.000).

Direktur Afrika, Direktorat Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Dewi Justicia Meidiwaty mengatakan, beberapa kesepakatan penting yang dicapai antara lain, penandatanganan empat kesepakatan bisnis di sektor industri strategis, sembilan kesepakatan di sektor bisnis kesehatan dan enam kesepakatan di sektor bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Dijelaskan olehnya, IAF ke-2 tidak hanya menjadi ajang perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta untuk meraih potensi kerja sama bisnis. Namun juga turut melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkolaborasi bersama.

Hal ini dapat dilihat dari tercapainya 16 kesepakatan bisnis antara UMKM Indonesia dengan perusahaan-perusahaan asal Afrika, dalam ekshibisi yang berlangsung selama dua hari dan mendapatkan kunjungan dari lima pemimpin negara Afrika.

"Ini yang menjadikan forum kali ini bersifat lebih inklusif," ujar Meidiwaty di Nusa Dua, Bali, dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa 3 September.

Tak hanya itu, Memorandum of Cooperation (MoC) antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk kerja sama pembangunan di Afrika juga ditandatangani di sela-sela gelaran IAF ke-2.

Ditambahkan, forum yang digelar pada 1-3 September tersebut juga berhasil memperkuat kerja sama ekonomi dan bisnis antara Indonesia-Afrika, membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan kemajuan di kedua wilayah.