Bagikan:

JAKARTA - Gedung Putih mengatakan pada Hari Selasa, otoritas federal harus meningkatkan keamanan perutean internet pada jaringan, dalam menghadapi kekhawatiran yang diajukan oleh pejabat Amerika Serikat tentang kemampuan Tiongkok untuk mengalihkan lalu lintas internet.

Kantor Direktur Siber Nasional Gedung Putih dalam sebuah laporan menguraikan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mengatasi kerentanan keamanan utama, terkait dengan Border Gateway Protocol (BGP) yang merupakan pusat sistem perutean informasi global internet.

Kantor tersebut mengatakan, lembaga federal harus menerapkan keamanan perutean pada jaringan mereka dan berupaya untuk mewajibkan penyedia layanan yang dikontrak Pemerintah AS, untuk menggunakan teknologi keamanan perutean internet yang layak secara komersial saat ini.

"Lalu lintas dapat dialihkan secara tidak sengaja atau sengaja, yang dapat mengekspos informasi pribadi; memungkinkan pencurian, pemerasan, dan spionase tingkat negara bagian; mengganggu transaksi penting keamanan; dan mengganggu operasi infrastruktur penting," kata laporan itu, melansir Reuters 4 September.

Internet terdiri dari lebih dari 70.000 jaringan yang saling terhubung dan BGP digunakan untuk bertukar informasi untuk merutekan lalu lintas.

Laporan Gedung Putih mengatakan, "properti desain asli BGP tidak secara memadai mengatasi ancaman dan persyaratan ketahanan ekosistem internet saat ini."

Pada Bulan Juni, Komisi Komunikasi Federal mengajukan proposal untuk meningkatkan keamanan BGP, setelah badan-badan AS mengatakan China Telecom membuka kerentanan BGP yang baru ditabulasi, "untuk salah mengarahkan lalu lintas internet Amerika Serikat setidaknya pada enam kesempatan."

Departemen Pertahanan dan Kehakiman mengatakan, BGP memberi China "peluang untuk mengganggu, menangkap, memeriksa dan mengubah lalu lintas AS."

Ketua FCC Jessica Rosenworcel mengatakan pada Bulan Juni, "pembajakan BGP ini dapat mengekspos informasi pribadi, memungkinkan pencurian, pemerasan dan spionase tingkat negara."

Pada Bulan April, FCC mengatakan mereka memerintahkan unit-unit China Telecom di AS, China Unicom, China Mobile dan perusahaan telekomunikasi China Pacific Networks serta anak perusahaannya yang sepenuhnya dimiliki ComNet untuk menghentikan operasi internet pita lebar tetap atau seluler di AS.

Komisi sebelumnya telah melarang perusahaan-perusahaan China tersebut menyediakan layanan telekomunikasi, dengan alasan masalah keamanan nasional.

FCC sebelumnya juga melarang persetujuan peralatan telekomunikasi baru dari Huawei Technologies dan ZTE, dengan mengatakan bahwa peralatan tersebut menimbulkan "risiko yang tidak dapat diterima" bagi keamanan nasional AS.