JAKARTA - Otoritas Rusia mempersoalkan statement Gedung Putih Amerika Serikat (AS) soal Ukraina tak terlibat penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall, Krasnogorsk, Moskow. ISIS sebelumnya mengklaim jadi dalang penembakan yang menewaskan 60 orang.
Rusia mengatakan jika Amerika Serikat mengetahui dengan pasti Ukraina tidak terlibat dalam insiden penembakan massal di gedung konser Crocus, Washington harus membagikan informasi apa pun yang dimilikinya.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby, sebelumnya mengatakan, "saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina dan warga Ukraina terlibat.”
“Gedung Putih mengatakan tidak melihat tanda-tanda bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam serangan teroris di Moskow,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova dikutip Reuters, Sabtu, 23 Maret.
"Atas dasar apa para pejabat di Washington mengambil kesimpulan di tengah tragedi mengenai tidak bersalahnya seseorang?"
Zakharova mengatakan jika Washington memiliki informasi, maka informasi tersebut harus dibagikan dan jika Washington tidak memiliki informasi, maka mereka tidak boleh berbicara sedemikian rupa.
Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat informasi terbaru dari kepala keamanan tentang situasi tersebut, termasuk dari Alexander Bortnikov, kepala Dinas Keamanan Federal (FSB), kata Kremlin.
Sementara itu dikutip CNN dari kantor berita pemerintah RIA-Novosti, Putin berharap korban luka akibat serangan segera pulih. Putin juga “menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dokter,” imbuh RIA.
BACA JUGA:
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di dekat Balai Kota Crocus sebelum penampilan grup band rock, Picnic sebagaimana laporan kantor berita Amaq. Data terakhir, penyelidik Rusia menyebut 60 orang tewas.
Media Rusia menerbitkan foto dua orang diduga penyerang di dalam mobil putih. Orang-orang bersenjata itu dilaporkan masih buron.
Serangan di kawasan Balai Kota Crocus, sekitar 20 km (12 mil) dari Kremlin, terjadi hanya dua minggu setelah kedutaan AS di Rusia memperingatkan “ekstremis” mempunyai rencana untuk melakukan serangan di Moskow.
Beberapa jam sebelum peringatan dikeluarkan oleh kedutaan, Dinas Keamanan Federal Rusia/FSB mengatakan pihaknya telah menggagalkan serangan terhadap sinagoga di Moskow oleh kelompok ISIS