JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron heran dengan pernyataan Presiden Vladimir Putin soal dugaan keterlibatan Ukraina atas serangan di Crocus City Hall, Moskow, Rusia, meski berbagai petunjuk mengarah ke ISIS sebagai dalangnya.
Macron menyebut mengatakan tindakan Rusia itu akan menjadi tindakan yang "sinis dan kontraproduktif”.
“Serangan ini diklaim oleh ISIS dan informasi yang tersedia bagi kami, badan intelijen kami, serta mitra utama kami, memang menunjukkan bahwa ISIS-lah yang memicu serangan ini,” kata Macron dilansir Reuters, Senin, 25 Maret.
“Saya pikir akan menjadi hal yang sinis dan kontraproduktif bagi Rusia sendiri dan keamanan warga negaranya jika menggunakan konteks ini untuk mencoba mengubahnya melawan Ukraina.”
Amerika Serikat sebelumnya meyakini ISIS menjadi dalang di balik serangan penembakan brutal disertai ledakan di gedung konser sebelum grup band Picnic naik panggung.
Namun Presiden Vladimir Putin belum secara terbuka menyebutkan kelompok militan Islam tersebut terkait dengan para penyerang, yang menurutnya berusaha melarikan diri ke Ukraina.
BACA JUGA:
Putin mengatakan beberapa orang di “pihak Ukraina” telah siap untuk menghalau orang-orang bersenjata di seberang perbatasan. Ukraina membantah terlibat dalam serangan itu dan Presiden Volodymyr Zelenskiy menuduh Putin berusaha mengalihkan kesalahan atas serangan gedung konser dengan merujuk ke Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mempertanyakan pernyataan AS soal ISIS di balik serangan tersebut.
“Sebuah pertanyaan kepada Gedung Putih: Apakah Anda yakin itu ISIS? Bisakah Anda memikirkannya lagi?" Zakharova mengatakan dalam artikel untuk surat kabar Komsomolskaya Pravda dikutip Reuters;