Bagikan:

SLEMAN - Kasus konfirmasi positif COVID-19 di lingkungan sekolah swasta di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bertambah sembilan kasus lagi sehingga total menjadi 40 kasus.

"Penambahan siswa dan tenaga pendidikan yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut diketahui dari hasil tracing yang dilakukan kepada siswa dan guru di sekolah berasrama (boarding school) tersebut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana dikutip Antara, Senin, 31 Januari.

Menurut dia, tracing di lingkungan sekolah tersebut diperluas dan tidak hanya kepada siswa, tetapi juga menyasar kepada guru, tenaga kependidikan, petugas kebersihan dan petugas katering.

"Jadi sekolah tersebut ada yang reguler dan yang boarding (pondok/asrama). Yang ada kasus itu yang di asramanya, yang kelas reguler tidak ada kasus," katanya.

Ery mengatakan, meskipun kelas reguler tidak ada kasus penyebaran COVID-19, sebagai bentuk antisipasi proses pembelajaran tatap muka (PTM) baik yang reguler maupun asrama diminta ditutup hingga 14 hari ke depan.

"Dinas Kesehatan (Dinkes) memperluas tracing kepada kontak erat sehingga ditemukan kasus positif juga di kalangan siswa SMA dan ustad-ustadnya. Hingga kini jumlah warga sekolah tersebut yang terpapar COVID-19 sebanyak 40 orang yang terdiri 28 siswa SMP, lima guru (ustad) dan tujuh siswa SMA," katanya.

Ery mengatakan, untuk yang SMA tracing terus dilakukan namun ini bukan kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, tetapi kewenangan Provinsi DIY.

"Yang terpapar ada dalam satu komplek dan masih menjalani isolasi mandiri di asrama sekolah," katanya.

Ery menjelaskan kronologi dari penyebaran COVID-19 di sekolah swasta tersebut bermula dari adanya seorang siswa boarding yang awalnya sakit namun tetap masuk ke asrama.

"Setelah diperiksa, ternyata positif COVID-19, jadi siswa yang pertama kali terpapar COVID-19 ini sebenarnya siswa boarding school tapi dia nglaju (rumah ke asrama), tidak tinggal di dalam asrama," katanya.