Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Rabu, Ukraina membutuhkan "energi baru", saat ia memerintahkan perombakan kabinet besar-besaran di titik krusial dalam perang melawan Rusia.

Sebanyak enam menteri, termasuk Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, mengajukan pengunduran diri, dengan parlemen telah menerima pengunduran diri empat di antaranya.

Daftar itu termasuk wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas integrasi Eropa, menteri industri strategis yang mengawasi produksi senjata Ukraina dan dua menteri lainnya, kata anggota parlemen.

"Kita membutuhkan energi baru hari ini, dan langkah-langkah ini hanya terkait dengan penguatan negara kita dalam berbagai arah," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 4 September.

Anggota parlemen mengatakan, pihaknya diperkirakan akan mempertimbangkan pengunduran diri Menlu Kuleba pada Hari Kamis ini.

Setelah Presiden Zelensky, Menlu Kuleba (43) adalah wajah Ukraina yang paling dikenal di luar negeri, bertemu dengan para pemimpin di seluruh dunia, melakukan lobi untuk mendapatkan dukungan militer dan politik dalam bahasa Inggris yang fasih.

Para analis mengatakan, perombakan pemerintahan telah direncanakan sejak lama. Namun, itu ditunda karena Presiden Zelensky fokus pada pembicaraan dengan mitra Barat sepanjang musim panas untuk mengamankan bantuan militer dan keuangan.

"Ini adalah perombakan personel yang direncanakan dari pemerintahan," kata Volodymyr Fesenko, seorang analis politik yang berbasis di Kyiv.

"Sekarang setengah dari pemerintahan akan diperbarui. Ini adalah gaya (Presiden) Zelensky. Ia percaya bahwa menteri baru membawa energi baru, pendekatan baru, bekerja lebih aktif. Ia mengharapkan efek ini," urai Fesenko.

Fesenko tidak mengharapkan perubahan kebijakan luar negeri yang besar setelah pemecatan Kuleba yang diharapkan.

Presiden Zelensky diperkirakan akan mencalonkan kandidatnya untuk menteri luar negeri baru pada hari Rabu, dengan wakil menteri luar negeri pertama Andrii Sybiha menjadi salah satu calon kuat.

Terpisah, Kremlin mengatakan perubahan pemerintahan di Ukraina tidak akan memengaruhi proses negosiasi perdamaian dengan cara apa pun, meskipun pembicaraan semacam itu tampak seperti prospek yang jauh, lantaran kedua pihak yang bertikai yang jauh berbeda dalam tujuan mereka.

Beberapa bulan ke depan adalah kunci bagi Presiden Zelensky, saat ia berusaha mendapatkan lebih banyak dukungan dari Barat dan merebut kembali inisiatif dalam perang dengan Rusia, setelah invasi Februari 2022.

Para analis mengatakan, dengan terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki Presiden Zelensky, mereka memperkirakan beberapa menteri yang bakal lengser akan diangkat kembali ke jabatan baru.

Menteri Industri Strategis Oleksandr Kamyshin yang akan lengser, yang mengawasi lonjakan produksi senjata domestik Ukraina mengatakan pada Hari Selasa, ia akan tetap berada di sektor pertahanan dalam peran yang berbeda.

Anggota parlemen Yaroslav Zheleznyak mengatakan parlemen akan terus mempertimbangkan pengunduran diri dan pengangkatan pada Hari Kamis. Untuk saat ini, 10 dari 21 jabatan menteri kosong.

"Besok (hari ini) kabinet menteri akan diatur ulang, seperti yang direncanakan," tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.