Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mendesak Barat untuk berhenti bermain-main dengan Rusia dan menjatuhkan sanksi lebih keras pada Moskow, untuk mengakhiri perang tidak masuk akal di Ukraina.

Selain itu, Presiden Zelensky menyebut negaranya akan tetap merdeka> Satu-satunya pertanyaan adalah, berapa harga yang harus dibayarkan.

Kritik Presiden Zelensky terhadap Barat meningkat dalam beberapa hari terakhir, ketika Uni Eropa bergerak perlahan menuju kemungkinan embargo minyak Rusia. Dan, ketika ribuan pasukan Rusia mencoba mengepung dua kota utama di timur Sievierodonetsk dan Lysychansk.

Tiga bulan setelah invasinya ke Ukraina, Rusia telah menghentikan serangannya di ibu kota Kyiv dan berusaha untuk mengkonsolidasikan kendali atas wilayah Donbas timur industri, di mana ia telah mendukung pemberontakan separatis sejak 2014.

Analis militer Barat melihat pertempuran Sievierodonetsk dan Lysychansk sebagai titik balik potensial dalam perang, setelah pergeseran momentum menuju Rusia menyusul penyerahan garnisun Ukraina di Mariupol pekan lalu.

"Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan rusak. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kita untuk kebebasan mereka, dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang tidak masuk akal melawan kita ini," ujar Presiden Zelensky dalam pidato larut malam pada Hari Kamis, melansir Reuters 27 Mei.

"Peristiwa bencana yang sedang berlangsung masih bisa dihentikan jika dunia memperlakukan situasi di Ukraina seolah-olah menghadapi situasi yang sama, jika kekuatan yang ada tidak bermain-main dengan Rusia tetapi benar-benar mendesak untuk mengakhiri perang," tegasnya.

Presiden Zelensky mengeluh tentang ketidaksepakatan di dalam Uni Eropa tentang sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, bertanya mengapa beberapa negara diizinkan untuk memblokir rencana tersebut.

Diketahui, Uni Eropa sedang membahas putaran keenam tindakan hukuman, termasuk embargo impor minyak Rusia. Langkah seperti itu membutuhkan kebulatan suara. Tetapi, Hungaria menentang gagasan itu untuk saat ini, dengan alasan ekonominya akan terlalu menderita.

"Berapa minggu lagi Uni Eropa akan mencoba menyepakati paket keenam?" Presiden Zelensky bertanya, mencatat Rusia menerima satu miliar euro per hari dari blok 27 negara untuk pasokan energi.

"Tekanan pada Rusia secara harfiah adalah masalah menyelamatkan nyawa. Setiap hari penundaan, kelemahan, berbagai perselisihan atau proposal untuk 'menenangkan' agresor dengan mengorbankan korban hanya berarti lebih banyak orang Ukraina yang terbunuh," tandasnya.

Untuk diketahui, Komentar terbaru Presiden Zelensky menandai hari kedua berturut-turut bahwa ia telah mempertajam kritiknya terhadap pendekatan dunia terhadap perang.