Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Senin, sekutu Barat seharusnya tidak hanya mengizinkan senjata mereka digunakan untuk serangan jauh di dalam Rusia, tetapi juga memasok lebih banyak senjata itu sendiri kepada Kyiv.

Setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Dick Schoof di Kota Zaporizhzhia, tenggara Ukraina kemarin, Presiden Zelensky mengatakan Kyiv "lebih positif" tentang prospek mendapatkan izin tersebut.

"Untuk saat ini, hanya mengizinkan juga tidak cukup," katanya, seraya menambahkan sekutu harus memastikan pengiriman senjata untuk digunakan dalam serangan tersebut, dilansir dari Reuters 3 September.

"Kami tidak mendapatkan semua yang ingin kami gunakan," tambah Presiden Zelensky.

Diketahui, Ukraina telah lama mendesak para mitranya untuk mengizinkannya menembakkan senjata Barat ke target yang jauh ke wilayah musuh.

Seruan tersebut semakin keras seiring meningkatnya serangan udara Rusia terhadap instalasi energi Ukraina, infrastruktur lain, dan bangunan tempat tinggal.

Lebih lanjut Presiden Zelensky menerangkan, beberapa perjanjian tentang pasokan belum terpenuhi.

Ia mengatakan telah berdiskusi dengan PM Schoof mengenai penguatan pertahanan udara Ukraina. Ia menyebutkan ada "beberapa ide" tentang cara menambah armada jet F-16 yang disumbangkan oleh sekutu, setelah salah satunya hilang dalam kecelakaan di Ukraina minggu lalu.

"Kami akan terus menyediakan peralatan pertahanan udara, dan F-16, serta pendanaan untuk amunisi," kata PM Schoof.

Ia menambahkan, Belanda akan menyediakan sekitar 200 juta euro kepada Ukraina untuk mendukung perbaikan infrastruktur energi dan bantuan kemanusiaan.

Belanda akan mengirimkan turbin gas yang telah diperbarui dengan nilai total 29,5 juta euro dan telah mengalokasikan 45 juta euro untuk perbaikan infrastruktur energi, kata Kementerian Luar Negeri Belanda dalam sebuah pernyataan.

Uang tersebut berasal dari dana bantuan 400 juta euro yang dijanjikan pemerintah Belanda kepada Ukraina awal tahun ini.