Desak AS Percepat Pengiriman Senjata, Presiden Ukraina Zelensky: Tentara Rusia Coba Mengambil Keuntungan
Presiden Volodymyr Zelensky bersama Panglima militer Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi. (Wikimedia Commons/President Of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky pada Hari Senin meminta pengiriman senjata-senjata penting dari Amerika Serikat dipercepat, kendati sudah ada senjata yang mulai berdatangan di negara itu, menilai Rusia coba memanfaatkan situasi yang terjadi saat ini.

Dalam konferensi pers bersama Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Presiden Zelensky mengatakan situasi di medan perang secara langsung bergantung pada kecepatan pasokan amunisi ke Ukraina.

"Dukungan yang tepat waktu untuk tentara kita. Hari ini saya belum melihat sesuatu yang positif mengenai hal ini. Ada pasokan, sudah sedikit dimulai, proses ini perlu dipercepat," katanya, dilansir dari Reuters 30 April.

Amerika Serikat diketahui meloloskan paket bantuan senilai 61 miliar dolar AS pada pekan lalu, mengakhiri kebuntuan Kongres selama berbulan-bulan dan meningkatkan harapan di Kyiv, bahwa persediaan peluru artileri yang sangat sedikit akan segera diisi kembali.

"Tentara Rusia kini mencoba mengambil keuntungan dari situasi ketika kami sedang menunggu pasokan dari mitra kami. Dan itulah mengapa kecepatan pengiriman berarti menstabilkan lini depan," urai Presiden Zelensky.

"Rusia sedang mempersiapkan tindakan ofensif," tambahnya.

Pemimpin Ukraina itu juga menekankan perlunya pasokan sistem peluncuran pertahanan udara Patriot yang canggih yang ingin diperoleh Kyiv dari sekutunya, untuk melawan serangan rudal dan drone jarak jauh Rusia.

Dia mengatakan, Kyiv telah mencapai beberapa kemajuan dalam memperoleh pasokan rudal untuk sistem Patriot, namun pihaknya masih berupaya mendapatkan peluncur baru yang dapat menembakkan rudal tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Panglima Militer Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan pada Hari Minggu, pasukannya yang kalah jumlah telah mundur ke posisi baru di sebelah barat tiga desa di wilayah timur negara itu, di mana Rusia memusatkan pasukannya secara signifikan di beberapa lokasi.

Pernyataan Kolonel Jenderal Syrskyi mencerminkan memburuknya posisi Ukraina di wilayah timur, yang sejatinya diharapkan Kyiv dapat stabil setelah menerima pengiriman senjata AS berdasarkan paket bantuan senilai 61 miliar dolar AS yang disetujui minggu ini.

"Situasi di garis depan semakin memburuk," tulis Kolonel Jenderal Syrskyi di aplikasi Telegram.

Pernyataan itu menggambarkan daerah "yang paling sulit" adalah di sebelah barat Maryinka yang diduduki dan barat laut Avdiivka, kota yang direbut oleh pasukan Rusia pada Bulan Februari.