Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya menyatakan surat panggilan yang diterima para konten kreator sebelum turut serta dalam aksi demonstrasi menolak Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah tidak benar atau hoaks.

Surat panggilan itu berisi permintaan untuk datang ke Bareskrim Polri. Salah satu konten kreator yang menerima surat itu yakni Andovi da Lopez.

"Sejauh ini kalau lihat dari profilnya, dari bahasanya (surat panggilan), itu tentunya tidak benar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan Jumat, 23 Agustus.

Dijelaskan Ade, surat panggilan yang benar tentunya tidak akan salah menyebut satuan tugas. Misalnya, bila Polres yang melayangkan panggilan, maka, penerbitnya bukanlah Barseskrim Polri.

"Karena di tingkat Polres itu namanya bukan Bareskrim. Masa mohon datang ke Bareskrim (dari) polres A. Kalo di polres itu namanya Sat Reskrim," sebutnya

"Kalau itu dikeluarkan oleh seorang petugas kepolisian, pasti tidak akan salah dalam menyebutkan nama kesatuan," sambung Ade.

Selain itu, bila merujuk aspek lainnya, kata Ade, sangat patut diduga surat panggilan itu hanyalah rekayasa. Sehingga, semua pihak diminta untuk berhati-hati.

"Kemudian nomor handphone-nya sama. Terus pakai akun orang lain, instansi lain, ini juga harus hati-hati ya. Jadi sementara kami sampaikan itu hoax, hati-hati dan tolong dikonfirmasi ke Polres setempat," ucapnya.

Tak hanya itu, disampaikan juga hal tersebut akan didalami lebih lanjut. Masyarakat yang merasa dirugikan diminta untuk melapor.

"Iya, nanti akan didalami. Bagi yang merasa dirugikan silahkan (melapor)," kata Ade.

Andovi da Lopez dalam akun X pribadinya menggunggah video yang menampilkan bila dirinya mendapat surat panggilan melalui aplikasi pesan singkat. Dia diminta untuk mendatangi Bareskrim Polri.

Dalam surat itu, Andovi disebut sebagai penyebar ajakan aksi kekerasan saat aksi demonstrasi menolak Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada.

"Gue didakwa sebagai penyebar ajakan aksi kekerasan, padahal dari tadi di sini gue nyantai, menyemangati anggota DPR tercinta yang bisa meeting dengan sangat cepat," kata Andovi.

"Gue dapat (pesan) jam 9.43 pagi. Guys kepada Bareskrim Jakarta Pusat, saya tidak mengajak apapun, di sini damai kok. Di sini sama teman-teman cuma menyuarakan keresahan saja," sambungnya.