Bagikan:

JAKARTA -  Film Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai tanggal 27 Jun. Jelang penayangannya, trailer resmi film produksi Falcon Pictures ini diluncurkan Rabu, 5 Juni.

Trailer berdurasi lebih kurang 2 menit ini memberikan gambaran awal tentang petualangan seru Si Juki dan kawan-kawannya dalam mencari harta karun di sebuah pulau misterius.

Acara peluncuran trailer ini dihadiri oleh para pengisi suara film, termasuk Indra Jegel , Rigen Rakelna, Faza Meonk, Megan Domani, dan Indro Warkop, Andovi Da Lopez, Coki Pardede, Sadana Agung, Windah Basudara, dan Maya Wulan. Para pengisi suara ini turut menceritakan pengalaman mereka dalam mengisi suara karakter-karakter di film ini.

Produser Falcon Pictures, Frederica merasa senang, film Si Juki The Movie Harta Pulau Monyet akhirnya tayang di bioskop. "Senang, harapannya bisa ditonton banyak orang. Karena, film animasi Indonesia, belum tentu ada setahun sekali. Kalau film ini ditonton banyak orang, mudah-mudahan akan banyak film-film animasi karya anak bangsa di Indonesia," ungkapnya.

Kreator tokoh Si Juki, Faza Meonk mengungkapkan, kalau dirinya sudah membayangkan siapa yang akan menjadi pengisi suara saat dirinya mulai menulis skenario. "Saya menulisnya sejak 2018, sudah 6 tahun. Untuk pemilihan karakter suara, sebenarnya, saat menulis skripnya, saya sudah membayangkan tokoh ini, suaranya diisi siapa," ungkqp Faza.

Megan Domani, juga mengaku memilikk tantangan besar, saat harus menjadi bagian film ini. "Berperan sebagai Susi, yang membantu Juki mencari harta karun. Lumayan besar tantangannya, karena ini film animasi pertama aku, dan waktu itu aku masih 16 tahun, pengalaman belum banyak. Aku bersama cast yang senior, jadi deg2an. Tapi, Alhamdulillah semuanya lancar," jelasnya.

Andovi Da Lopez yang berperan sebagai panglima monyet juga mengaku mengalami kesulitan. "Disini kesulitannya. Gw sempat workshop sama Daryl dan Faza, bagaimana manusia bisa menyuarakan suara binatang. Dan waktu itu, gw nontonin film-film animasi kayak Lion King," ungkapnya.

Kesulitan juga dialami oleh Maya Wulan. "Kesulitannya waktu itu harus menggunakan logat Betawi. Bahkan sempat diajari sama haji Jaja, bagaimana logat betawi yang ngapak, atau kalau Betawi Condet lebih banyak "e" nya. Seperti itulah," terangnya.