Ini 3 Parpol yang Diprediksi Bakal Jadi Kendaraan Anies Nyapres 2024
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kontestasi Pilpres 2024 masih 3 tahun lagi. Namun nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan makin menguat sebagai calon potensial maju dalam pemilu 2024.

Bahkan dalam survei terbaru, Anies menempati posisi pertama untuk jadi calon presiden dengan presentase 15,2 persen. Melewati survei Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Jika Anies berniat maju sebagai capres, tentu syarat utama yang harus dipenuhi adalah dukungan parpol maupun jumlah kursi di DPR dengan kriteria tertentu. Lantas, partai manakah yang bakal menjadi kendaraan Anies Nyapres?

"Anies Baswedan, salah satu yang masuk radar Partai NasDem untuk dijadikan capres," ujar pengamat politik Andriadi Achmad kepada VOI, Jumat, 26 Maret.

Menurut Andriadi, potensi itu lantaran dua tahun lalu sebelum Pilpres 2019, Anies Baswedan pernah melakukan pertemuan antara Anies Baswedan dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di kantor DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat. Kabar yang beredar, keduanya membicarakan soal Pemilu 2024.

Kedua, lanjutnya, adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab, secara sejarah PKS dekat dengan Anies sejak lama. Bahkan, mantan Presiden PKS Sohibul Iman, memiliki kedekatan dengan Anies karena sama-sama pernah menjadi rektor Universitas Paramadina. 

"Kemudian Pilkada Jakarta yang mendukung kan PKS dan Gerindra. PKS berpeluang tapi tidak mencukupi hanya 8 persen kan butuh sekita 12 persen untuk mencapai 20 persen sebagai (syarat) pencalonan," jelas Direktur Eksekutif Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC) itu. 

Karena perolehan NasDem dan PKS jika mengusung tunggal tak mencukupi, Andriadi menilai keduanya dapat berkoalisi mengusung Anies menjadi Capres 2024. 

"Kan NasDem juga tidak cukup, bisa jadi koalisi, bisa bersanding untuk mencalonkan Anies. Tapi elektabilitas Anies harus meroket," terang Andriadi.

Selain kedua parpol tersebut, menurutnya, Gerindra juga berpeluang mengusung Anies. Apabila, Prabowo Subianto tidak kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024.

"Kan kemarin indikasinya masih mencoba lagi (ketiga kali.red). Kalau dengan Gerindra, Prabowo proyeksikan (Anies.red) jadi cawapres. Cuma banyak yang menyayangkan kalau itu terjadi karena Anies Baswedan bukan kelasnya lagi sebagai cawapres, tapi menjadi capres," papar Andriadi.

"Mungkin itu parpol yang cenderung mendukung Anies," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis sejumlah nama yang diperkirakan akan menarik suara publik terbanyak dalam pemilihan presiden (Pilres) 2024. Hasilnya, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi pertama untuk jadi calon presiden dengan presentase 15,2 persen. 

Sementara, di posisi kedua dan ketiga ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Jadi kalau ditanya anak muda 17 nama yang paling tinggi, meskipun kisaran margin of error dengan Ganjar Pranowo, termasuk juga Ridwan Kamil, secara umum tidak ada nama yang dominan itu dulu. Tetapi 17 nama yang paling tinggi secara absolute itu Anies Baswedan di angka 15,2 persen, Ganjar 13,7 persen, bedanya enggak signifikan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Minggu, 21 Maret 2021. 

Disusul Menparekraf Sandiaga Uno 9,8 persen, Menhan Prabowo Subianto 9,5 persen, dan ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.