JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono masih mendorong adanya perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga peridode. Hal ini bisa diubah dalam amandemen UUD NRI 1945.
Poyuono mendorong revisi amandemen sebelum Presiden Joko Widodo selesai menjabat pada tahun 2024. Ia mengaku ingin Jokowi kembali maju menjadi calon presiden untuk ketiga kalinya.
"Saya memang mau cari muka. Saya mau menjerumuskan Pak Jokowi. Saya cari muka, sebagai rakyat, saya menunjukkan kepada jokowi, bapak itu harus menyelamatkan negeri ini. Anda dibutuhkan kembali untuk satu periode," kata Poyuono dalam diskusi virtual, Sabtu, 20 Maret.
Menurut Poyuono, ketentuan masa jabatan maksimal presiden yang ditetapkan MPR saat masih dipimpin oleh Amien Rais tidak tepat. Sebab, Amien mencontek aturan dari Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Padahal, kata Poyuono, Amerika Serikat merupakan negara maju yang kondisi perekonomiannya sudah stabil. Berbeda dengan Indonesia. Kemudian, Amerika juga hanya memiliki dua partai, yakni Demokrat dan Republik.
"Jelas-jelas, Mas Amien Rais itu meng-copy paste dari Amerika Serikat. Tapi pernah nggak dipikir dampaknya apa bagi negara kita dengan keadaan landscape politik dan ekonomi yang berbeda dengan Amerika. Amerika itu cuman ada dua partai, di Indonesia kan kita tahu partainya berkarung-karung," ungkap dia.
Diketahui, Amien Rais mengembuskan kembali isu perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode ini. Mantan Ketua MPR ini curiga akan ada skenario mengubah ketentuan dalam Undang Undang Dasar 1945 soal masa jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode.
Menurut Amien, rencana mengubah ketentuan tersebut akan dilakukan dengan menggelar Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) guna mengubah atau mengamendemen UUD 1945.
Amien mengklaim menangkap adanya sinyal politik terkait skenario yang tengah dilakukan sejumlah pihak untuk melakukan hal tersebut. Salah satunya melalui manuver politik yang dilakukan pemerintah saat ini dengan mengamankan semua lembaga negara, mulai dari DPR, MPR, DPD, maupun lembaga negara lain.
"Jadi sekarang ada semacam publik opini, yang mula-mula samar-samar tapi sekarang makin jelas ke arah mana rezim Jokowi. Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR, yang mungkin satu, dua pasal yang katanya perlu diperbaiki yang mana saya juga tidak tahu, tapi kemudian nanti akan ditawarkan baru yang kemudian memberikan hak presidennya itu bisa dipilih tiga kali, nah kalau ini betul-betul keinginan mereka," ujar Amien melalui YouTube Channel Amien Rais Official yang diunggah pukul 20.00 WIB, Sabtu 13 Maret.