Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR RI periode 2019-2024 Krisdayanti mengungkap rasa syukurnya dapat rekomendasi dari Partai PDI Perjuangan sebagai bakal calon Wali Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Politisi sekaligus Diva Pop kelahiran Malang, 24 Maret 1975 ini menyebut dirinya menemukan cara pulang yang elegan.

“Alhamdulillah, saya tidak pernah membayangkan rencana-rencana Tuhan terhadap saya. Saya tidak pernah membayangkan di bawa mama dari Kota Batu pindah ke Jakarta pada Tahun 1984, kemudian mendapatkan cara pulang yang elegan dengan dicalonkan (sebagai bacakada Batu),” ujar Krisdayanti dalam podcast EdShareOn dengan host Eddy Wijaya yang tayang pada perdana pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Dilansir dari berbagai media, aktris yang akrab disapa KD tersebut meninggalkan kampung halamannya di Batu, Jawa Timur, menuju Jakarta pada usia 9 tahun. Bersama sang Ibu Rachma Widadiningsih, ia mencoba peruntungan di Ibu Kota karena kondisi ekonomi keluarga yang sulit.

“Jalan dan rencana Tuhan memang tidak ada yang tidak luar biasa. Itu tadi saya sampaikan, cara pulang yang elegan, kembali pulang untuk berbakti,” kata istri pengusaha asal Timor Leste, Raul Lemos ini.

Kendati gagal mempertahankan kursinya di Senayan pada Pemilu 24 Februari lalu, KD bertekad maju sebagai bakal calon wali kota Batu untuk melanjutkan pengabdian ke masyarakat. Mantan istri Penyanyi Anang Hermansyah ini ingin membangun kota kelahirannya dengan mengusung tagline Kota Batu SERU, yang merupakan singkatan dari Sejahtera, Rukun, Bersatu.

“Orang bilang Kota Batu pembangunannya sudah banyak tapi ketika bertanya ke masyarakatnya, apa masyarakatnya juga sudah tersejahterakan? Menurut saya Pilkada bukan hanya sekedar momentum untuk konsolidasi, Pilkada adalah gerakan bersama rakyat,” kata dia.

Sempat Risih Jadi Politikus

Kepada Eddy Wijaya, KD juga curhat sempat risih dengan dunia perpolitikan sebelum terjun ke dalamnya. Namun akhirnya ia sadar tentang sebuah kebijaksanaan dan bagaimana seseorang dapat berbuat untuk kepentingan masyarakat. “Politik adalah sebuah tujuan mulia. PDI Perjuangan melalui sekolah politik mengajarkan saya bahwa jabatan bukan tujuan kamu pribadi. Ibu ketua umum dengan nada yang tinggi menyampaikan kepada saya, ayo mbak KD, turun ke rakyat, terus, sapa rakyatmu,” kata KD menirukan seruan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Dari berbagai dorongan maupun dukungan tersebut, KD akhirnya semakin memantapkan niatnya maju sebagai orang nomor satu di Kota Batu. Ia pun intens mengunjungi masyarakat untuk mendengarkan keluhan mereka. Beberapa keluhan yang dicatat KD adalah keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mengganggu dan sejumlah infrastruktur yang rusak.

“Menurut data statistik, 98 persen masyarakat Indonesia belum memilah sampahnya dengan baik. Ada beberapa faktor seperti fasilitasnya, edukasi dan belum adanya kesadaran untuk memilah sampah. Dalam Undang-undang 18 tahun 2018 juga disampaikan bahwa sebetulnya kita bisa terbebas dari sampah 100 persen namun 30 persen sampahnya itu harus dikelola di rumah, baru 70 persennya dikirim ke TPA. Mudah-mudahan nanti ada lembaga atau bak sampah, juga tidak menutup kemungkinan kita mencari investor yang mau membangun Kota Batu supaya nanti sampah bisa diolah menjadi biodiesel dan lain-lain,” ujar KD.

Lebih jauh, KD mengatakan akan mendorong sektor wisata Kota Batu yang memiliki potensi luar biasa karena dapat meningkatkan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja baru sehingga menurunkan angka kemiskinan. “Di Kota Batu ada wisata nature karena langsung ke alam, wisata culture atau budayanya lalu wisata adventure yang semua permainanya bikin senang. Tapi akses transportasi yang kurang, maka ini yang akan kami dorong,” kata dia.

Saksikan wawancara Krisdayanti selengkapnya di EdShareOn Eddy Wijaya ! (ADV)