Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 16 juta bulk vaksin Sinovac kembali tiba di Indonesia. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut vaksin baru ini akan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Pada siang hari tadi pemerintah Indonesia secara resmi menerima kedatangan 16 juta dosis vaksin Sinovac. Setelah kedatangan ini, evaluasi pada vaksin ini akan dilakukan BPOM untuk menjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 25 Maret.

Sampai saat ini, Indonesia telah mendapatkan 53,5 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk. Wiku bilang, kedatangan suplai bulk vaksin COVID-19 sejalan dengan upaya pemerintah melakukan akselerasi vaksin COVID-19.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, estimasi suplai vaksin, baik yang berbentuk jadi ataupun bulk di tahun 2021 sampai Juni kurang lebih 50 juta dosis. Wiku menyebut, jumlah ini masih bersifat estimasi, sehingga masih bisa berubah.

"Untuk menjamin pemenuhan kebutuhan secara menyeluruh bagi masyarakat Indonesia, maka pemerintah pada saat ini tidak hanya mengandalkan pembelian vaksin, tapi terus menggenjot produksi vaksin dalam negeri," jelas dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kedatangan belasan juta bulk dari perusahaan asal China, Sinovac ini adalah tahap ketujuh dari keseluruhan tahapan kedatangan vaksin di Tanah Air.

“Dari 16 juta tersebut secara kumulatif kita sudah punya berarti 53,5 juta vaksin, bulk vaksin,” tutur Dante.

Ketersediaan vaksin ini, sambungnya, adalah hal vital dalam menjaga program vaksinasi. Sehingga, dengan kembali datangnya bulk vaksin ini bakal meningkatkan percepatan pemberian vaksinasi kepada masyarakat.

“Sehingga kita akan mencapai 181,5 juta vaksin yang akan kita jadikan target untuk mencapai memperoleh herd imunity atau kekebalan komunitas komunal dalam waktu yang cepat cepatnya,” ujarnya.