JAKARTA - Rekaman pesan suara Anies Baswedan yang ditujukan untuk Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Khoirudin tersebar ke publik. Dalam rekaman tersebut, ternyata Anies mengaku tak pernah diberi tahu sebelumnya bahwa dirinya diberi tenggat waktu atau deadline untuk mencari koalisi.
Deadline ini sebelumnya diungkapkan Juru Bicara PKS Muhammad Kholid. Kholid menyebut, PKS telah memberi kesempatan untuk mendapat persetujuan partai lain agar mengusung Anies dipasangkan dengan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman selama 40 hari terhitung sejak 25 Juni.
"Pak Khoiruddin dan teman-teman semua yang selama ini kita berjuang bersama itu tahu, dan teman-teman yang mendukung, mengusulkan saya, saya ingin sampaikan kepada semua bahwa saya tetap berjuang bersama dan tidak ada deadline atau tenggat waktu yang dilewati," ungkap Anies dalam rekaman tersebut, dikutip Senin, 12 Agustus.
Anies berujar, ia sempat bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Rabu, 31 Juli lalu. Kepada Syaikhu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bersedia dipasangkan dengan Sohibul Iman (MSI) di Pilkada Jakarta.
"Dalam pertemuan itu saya sampaikan bahwa saya siap untuk berjuang bersama Pak MSI sebagaimana yang diputuskan di DPTP. Jawaban itu disambut baik oleh Pak Presiden, disampaikan juga bahwa gini kira-kira, dengan adanya keputusan ini, maka mesin partai bisa mulai bergerak," urai Anies.
Anies menegaskan, pembahasannya bersama Syaikhu hanya sebatas itu. Tak ada pembicaraan terkait deadline menggaet partai politik lain untuk ikut mengusungnya bersama Sohibul Iman yang tenggat waktunya berakhir pada 4 Agustus.
"Jadi itu pembahasannya. Aama sekali kita tidak membahas soal 40 hari dan lain-lain. Cuma saya kaget aja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, lalu deadline 4 Agustus sebagai deadline mencari partai lain. Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas ya," ungkap Anies.
BACA JUGA:
Anies menegaskan dirinya terus menjalin komunikasi bersama parpol lain, sesuai yang ditugaskan PKS. Ia pun mengklaim selalu menyampaikan bahwa PKS menginginkan Sohibul Iman menjadi cawagub dan hal itu merupakan syarat agar PKS menyerahkan tiket pengusungan maju Pilgub Jakarta. Namun, Anies meminta PKS mengerti bahwa setiap parpol memiliki perhitungan dan srategi masing-masing.
"Di sisi lain, saya menghormati dinamika yang ada di tiap partai, dan selalu hormat pada putusan yang dibuat oleh pimpinan partai. Jadi kita tahu ada partai yang bisa mengumumkan awal dan cepat, tapi ada juga partai yang belum bisa mengumumkan awal dan cepat," urainya.
Sehingga, Anies berharap PKS tetap memegang keyakinan untuk membersamainya hingga pendaftaran pasangan calon kepala daerah pada tanggal 27-29 Agustus.
"Agar Bismillah berlayar dan mudah-mudahan kita bisa tuntaskan apa yang waktu itu kita bahas dengan teman- teman DPW, para anggota legislatif tentang hal-hal yang harus dilakukan di Jakarta," imbuh Anies.